Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah dan DPR akan melakukan simulasi perhitungan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menyusul turunnya harga minyak dunia akhir-akhir ini. Simulasi dijadwalkan berlangsung dalam raker gabungan Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Menkeu Sri Mulyani di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin mulai pukul 14.00 WIB. Purnomo mengatakan, dalam raker, pihaknya akan memaparkan perhitungan harga minyak dunia dan harga minyak Indonesia (ICP), serta pengaruhnya terhadap harga BBM bersubsidi dalam negeri, besaran subsidi dan penerimaan negara. "Kami akan paparkan semuanya." Menurut dia, jika harga ICP sudah menyentuh 63 dolar AS per barel, maka baru harga premium keekonomian setara dengan premium bersubsidi yakni Rp6.000 per liter. "Saat ini, ICP masih 71-72 dolar AS per barel," ujarnya. Namun, ia belum bisa memastikan apakah harga premium bersubsidi bisa diturunkan pada tahun ini atau tidak. Mengenai besaran subsidi, ia membantah terdapat kelebihan subsidi BBM yang telah dialosikan dalam APBN Perubahan 2008 senilai Rp126 triliun. "Tidak betul kalau dikatakan saat ini ada kelebihan subsidi BBM. Alokasi subsidi senilai Rp126 triliun sudah terpakai semua," katanya. Sebelumnya, sejumlah kalangan baik anggota DPR maupun pengamat mengungkapkan, saat ini sudah terdapat kelebihan alokasi subsidi APBN Perubahan 2008, sehingga bisa dipakai buat menurunkan harga BBM bersubsidi. Alasannya, harga minyak dunia sudah berada di level 60 dolar AS per barel, sementara asumsi minyak APBN Perubahan 2008 sebesar 95 dolar AS per barel. Menurut Purnomo, harga minyak dunia tinggi yang mencapai rekor sebesar 147 dolar AS per barel di awal tahun, telah menyerap banyak subsidi BBM. Kalaupun ingin alokasi subsidi BBM tetap Rp126 triliun, maka harga ICP harus 45 dolar AS selama Nopember-Desember 2008.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008