Jakarta (ANTARA News) - Politisi muda Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, menyatakan, LKBN ANTARA memiliki peran sejarah dan fungsi kehadirannya untuk menyuarakan kepentingan bangsa di atas kepentingan individu, kelompok, golongan atau apa pun."Itulah sebabnya, mengapa Pemerintah dan juga Dewan perlu mempertahankan serta mendukung Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA itu," tegas anggota Komisi I DPR RI ini, di Jakarta, Minggu."Bagi saya, ANTARA selaku kantor berita kebanggaan nasional, sebagai pilar pemberitaan yang menjunjung tinggi objektivitas dan kebenaran bagi kepentingan nasional serta keutuhan NKRI," tandasnya lagi. Ia dan beberapa anggota Dewan serta sejumlah pengamat dimintai pendapat, sehubungan tentang pentingnya kehadiran kantor berita di tengah pertarungan industri media yang sarat kepentingan. Juga meresponsnya tetap perlunya kantor berita masuk media ritel dengan strategi lini produk. Tetapi dengan tetap mempertahankan produk utama untuk media. Ia mengakui, ada pihak-pihak yang tidak paham fungsi kantor berita, sehingga dukungan terhadap eksistensi LKBN ANTARA, baik dalam hal logistisk serta faktor lainnya, sering terganggu.Menangkan Kompetisi Secara terpisah, sejumlah pimpinan dan anggota Komisi I DPR RI juga menyatakan keinginan mereka, agar Perum LKBN ANTARA maju dan mampu memenangkan kompetisi ketat dengan kantor-kantor berita global.Hal itu antara lain ditegaskan oleh Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga, Wakil Ketua Komisi I DPR Yusron Ihza Mahendra, salah satu anggota Komisi I DPR RI yang duduk di Panitia Anggaran (Panggar), Happy Bone Zulkarnain (Fraksi Partai Golkar) serta Andreas H Pareira (Fraksi PDI Perjuangan). Komisi I akan kembali membicarakan proyeksi anggaran dan rencana kegiatan LKBN ANTARA yang akan dibiayai melalui skema `public service obligation` (PSO), sebagaimana hasil rapat Panggar pada Kamis (23/10) lalu. Dana PSO senilai Rp1,7 triliun telah disepakati DPR RI untuk digunakan oleh sejumlah BUMN, seperti PT KAI, PT Pos Indonesia, PT Pelni dan Perum LKBN ANTARA. Sayangnya, demikian Andreas Pareira, ia menemukan masih saja ada sementara pihak yang dinilainya belum memahami benar peran serta posisi LKBN ANTARA sebagai kantor berita, sehingga terkesan mau memotong anggarannya. "Tetapi, kami akan berjuang untuk tidak ada yang memangkas anggaran bagi peningkatan mutu serta kiprah LKBN ANTARA sebagai `flag carrier` NKRI, ujarnya. Hal senada juga dinyatakan Hepi Bone Zulkarnaen yang menambahkan, pihaknya berkepentingan agar LKBN ANTARA terus berbenah dan maju di tengah kompetisi sangat ketat saat ini, terutama menghadapi serbuan arus informasi asing. "Jadi intinya kami semua di Komisi I DPR RI tetap mendukung LKBN ANTARA sebagai kantor berita nasional dan `flag carrier` bangsa ini," kata Happy Bone Zulkarnain lagi. Kendati demikian, menurut Happy, pihaknya juga sangat berharap ANTARA mampu meyakinkan Komisi I dengan berbagai kemajuan yang telah dilakukannya. "Kami perlu diyakinkan. `Progress` ANTARA selama ini perlu dijelaskan," ujarnya. Yusron Ihza Mahendra (Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi), dengan menyatakan, ANTARA harus tetap maju dan berjaya. "Lembaga ini kebanggaan kita bersama. Makanya, saya ingin ANTARA tetap maju dan bahkan berjaya," katanya beberapa saat sebelum bertolak ke Jepang. Sementara itu, Theo L Sambuaga menyatakan bahwa selama ini pihaknya tidak pernah setengah-setengah mendukung eksistensi ANTARA. "Tugas kita bersama untuk menjadikan ANTARA selalu tampil prima membawa citra bangsa dalam pergulatan informasi dunia. ANTARA harus menjadi kantor berita kebanggaan Indonesia dalam arus informasi global yang sangat kompetitif," ujar politisi senior Partai Golkar ini. Sejumlah anggota lainnya yang dihubungi secara terpisah seperti Tosari Widjaja (Fraksi Partai Persatuan Pembangunan), Jeffrey Massie (Fraksi Partai Damai Sejahtera), Andreas H Pareira (Fraksi PDI Perjuangan) dan Wakil Ketua Panggar dari Komisi I DPR RI, Dedy Djamaluddin Malik (Fraksi Partai Amanat Nasional), juga menyatakan hal senada.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008