Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) Letjen (Purn) M Yasin mengaku siap menjadi cawapres, jika partainya tidak memperoleh suara signifikan dalam pemilu legislatif 2009 mendatang. Yasin yang juga Ketua Umum Pakar Pangan mengatakan bahwa tindakannya ini merupakan strategi partai, dan membantah sebagai sikap pesimis menuju Istana, demikian keterangan tertulis Pakar Pangan di Jakarta, Minggu. "Kami menargetkan 17 persen kursi di DPR untuk bisa memainkan peran politik menjelang Pilpres (pemilihan presiden-red)," kata M Yasin, usai menghadiri acara penutupan Rapimnas II Pakar Pangan di Jakarta. Menurut Yasin, keputusan menjadi cawapres baru akan dilakukan bila ada capres dari partai lain yang meminangnya. "Politik itu negosiasi. Kalau memang partai ini pantasnya cawapres ya silahkan," ungkapnya. Meski demikian, Yasin optimistis akan tetap maju sebagai capres, dan mampu keluar sebagai pemenang dalam pilpres. Hal ini karena dalam pemilihan presiden, peranan figur lebih dominan daripada partai."Besar kecil sebuah partai tidak bisa menjamin presiden yang akan terpilih nanti," ungkapnya. Lebih lanjut Yasin mengaku belum bisa memutuskan, apakah akan maju sebagai capres ataupun cawapres. Ia beranggapan, peta politik dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung dari negosiasi antar partai politik. "Jawaban atas hal ini akan saya sampaikan pada April 2009. Jika Pakar Pangan memperoleh jumlah suara signifikan dalam pemilu legislatif, maka saya akan menjawab `yes` (iya)," katanya dia. Di kesempatan yang sama, Sekjen Pakar Pangan Jackson Kumaat mengatakan, pihaknya tidak akan membatalkan mengusung Yasin sebagai calon presiden. Menurut Jackson, Yasin memiliki visi "BBM" atau bersih, berani dan merakyat. Jackson yakin, hal ini akan menjawab pertanyaan masyarakat mengenai alasan M Yasin sebagai calon presiden, padahal sebelumnya berada satu kendaraan politik bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jackson mengatakan, para kader Pakar Pangan melihat Indonesia saat ini, memerlukan capres berwajah baru, karena sebagian besar masyarakat sudah bosan dengan capres lama. Dia juga mempersilakan uji publik atas latar belakang M Yasin, baik dari kacamata ICW, KPK dan Komnas HAM. ?Capres Pakar Pangan 100 persen tidak terlibat kejahatan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia,? ujarnya. Menurutnya, hasil Rapimnas di Jakarta merekomendasikan pokok-pokok program perjuangan, khususnya bagi para calon anggota legislatif (caleg) di seluruh Indonesia. "Soal target perolehan suara, kita belum tentukan sekarang. Sesudah pembekalan bagi para Caleg di akhir November 2008 baru akan ada evaluasi tentang itu," kata Jackson.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008