Parlemen Turki menyetujui anggaran pemerintah tahun 2020, yang meliputi peningkatan pengeluaran pertahanan dan perkiraan defisit anggaran sebesar 138,9 miliar lira ( 23,4 miliar dolar AS).
Anggaran pemerintah tahun 2020, menurut kantor berita Anadolu, disahkan dengan 329 suara yang mendukung, sementara 159 suara tidak menyetujui anggaran itu.
Anggaran tersebut juga memproyeksikan peningkatan pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan maupun untuk proyek-proyek pertahanan serta kebutuhan militer.
Selain itu, anggaran itu juga memproyeksikan peningkatan pendapatan anggaran.
Pada 2019, pemerintah memperkirakan defisit anggaran akhir tahun mencapai 80,6 miliar lira. Menteri Keuangan Berat Albayrak mengatakan pada bulan Juli bahwa rasio defisit terhadap PDB 2019 akan berada di bawah 3 persen, meskipun terjadi penurunan pendapatan.
Pada bulan September, Turki menaikkan prakiraan pertumbuhan ekonominya menjadi 5 persen untuk tahun 2020, dan menurunkan prospek inflasi menjadi 8,5 persen.
Dalam sebuah presentasi yang merinci rencana ekonomi, Albayrak, yang merupakan menantu Presiden Tayyip Erdogan, mengatakan pada saat itu bahwa anggaran akan digunakan untuk membiayai transformasi ekonomi berbasis produksi.
Erdogan, yang memposting pesan audio di media sosial setelah parlemen meloloskan anggaran 2020, mengatakan langkah itu adalah langkah kunci dalam mencapai target 2023 yang dicanangkannya untuk Turki. ($ 1 = 5.9356 liras) (Pelaporan oleh Tuvan Gumrukcu; Editing oleh Alexander Smith)
Sumber: Reuters
Baca juga: AS beri ancaman ekonomi jika Turki serang Kurdi di Suriah
Baca juga: FATF: Turki harus tingkatkan langkah melawan pencucian uang
Baca juga: Saat Presiden Turki Erdogan kagumi kinerja Wali Kota Surabaya
Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019