Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera mengajukan delapan nama calon pemimpin nasional dari Kader PKS yang akan dimajukan sebagai calon presiden setelah pemilu legislatif April 2009 mendatang."Sidang Majelis Syura PKS yang berlangsung sejak Jumat (24/10) sampai hari ini menetapkan delapan calon pemimpin nasional dari PKS," kata Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin di Jakarta, Minggu.Delapan kader PKS itu adalah Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR), Tifatul Sembiring (Presiden PKS), Salim Segaff Al Jufri (Dubes RI di Saudi Arabia), Anis Matta (Sekjen PKS), Irwan Prayitno (Ketua Komisi X DPR RI), Suharna Surapranata (Ketua Majelis Pertimbangan Pusat), Sohibul Iman (Ketua DPP bidang ekuin), dan Surahman Hidayat (Ketua Dewan Syariah DPP).Majelis Syura PKS akan memilih satu orang dari delapan kader tersebut untuk diajukan sebagai capres setelah diketahui hasil pemilu legislatif mendatang."Majelis Syura akan bersidang kembali setelah pemilu legisllatif untuk menentukan kata akhir dari delapan kader ini," kata Hilmi.Sementara itu, Tifatul Sembiring menjelaskan bahwa sidang Majelis Syuro juga telah memutuskan sikap politik PKS, antara lain siap berkoalisi dengan partai politik manapun yang reformis, anti korupsi, sungguh-sungguh berjuang untuk kesejahteraan rakyat dan mampu mengelola pemerintahan dan negara secara profesional."Tidak mungkin satu partai maju sendiri. PKS siap berkoalisi dengan siapapun setelah hasil Pemilu diketahui kursi masing-masing partai. Kita lihat komposisi suara yang didapat partai lain," katanya.Tifatul membantah PKS telah menjalin kesepakatan koalisi dengan partai politik lain seperti Golkar. Mengenai ketentuan syarat pengajuan capres dalam RUU Pilpres, PKS cenderung mengajukan angka 30 persen agar pemilu presiden berjalan satu tahap saja."Dalam situasi krisis ekonomi seperti ini, kami ingin hanya ada satu putaran sehingga bisa menghemat Rp700 miliar," kata Tifatul. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008