Jakarta (ANTARA News) - Mantan Gubernur DKI Jakarta yang sudah mendeklarasikan sebagai calon presiden pada Pemilu 2009, Sutiyoso, memulai programnya bertajuk "Safari Indonesia Pantang Menyerah" dengan mengunjungi wilayah Indonesia Timur yakni Biak, Papua. "Malam ini saya berangkat ke Biak (Papua)," kata Sutoyoso dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu. Bang Yos mengemukakan, program safari yang akan dilakukan ke seluruh Indonesia itu adalah untuk memberikan semangat kepada masyarakat agar kuat dalam menghadapi berbagai keadaaan seperti krisis keuangan seperti sekarang ini. "Kalau saya hanya melalui iklan, itu berarti hanya satu arah, tetapi kalau bertemu dengan langsung dengan mereka, saya bisa dialog berbagai hal," katanya. Dia mengemukakan, dengan memahami berbagai persoalan sebenarnya, maka jika pada saatnya diberi amanah menjadi presiden, ia sudah memahami berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dan bagaimana menyelesaikannya. Di tengah krisis global saat ini, kata bang Yos, masyarakat harus dibangunkan kesadarannya mengenai perlunya kesiapan mental dan pengetahuan mengenai upaya mencari jalan keluar. Semangat pantang menyerah harus dilakukan agar masyarakat bisa bebas dari pengaruh krisis global. Jepang bisa bangkit secara cepat setelah tahun 1945 karena penduduk dan pemimpinnya mengobarkan semangat pantang menyerah. Begitu juga China dan Rusia bisa mengatasi krisis global karena kekuatan pemerintah dan masyarakatnya. "Sumber daya alam kita sangat melimpah, tetapi penduduk Indoensia banyak yang miskin. Masyarakat tidak diberi arah yang tepat bagaimana mengelola sumber daya alam itu," katanya. Bang Yos mengemukakan, melalui Program "Safari Indonesia Pantang Menyerah", tidak ingin mengumbar janji untuk memberikan proyek atau bahkan uang kepada masyarakat. Yang dilakukan lebih kepada upaya memotivasi masyarakat mengatasi keadaan. "Ini sama dengan pertempuran," kata Sutiyoso yang menambahkan bahwa banyak pihak di negeri ini kurang memiliki semangat untuk bekerja. Jika semangat bekerja sudah menjadi budaya, kata Bang Yos, Indoensia tidak akan mengalami kesulitan menghadapi berbagai persoalan, termasuk krisis global karena apa saja yang dikembangkan bisa membuahkan hasil. Misalnya, di bidang pertanian, Indonesia memiliki lahan sangat luas dan bibit serta sumber daya manusia. Tetapi tidak bisa dimanfaatkan karena kurangnya semangat untuk bekerja. "Kalau petani memilikis emangat bekerja dan pemerintah melindungi, maka tidak ada cerita petani mengalami kerugian. Yang rugi semestinya pemerintah, bukan petaninya," kata Bang Yos. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008