Solo (ANTARA News) - Gelaran World Heritage Cities (WHC) Conferences atau konferensi kota-kota warisan dunia diharapkan mampu menciptakan jembatan budaya antara Indonesia dengan negar-negara di dunia. Hal tersebut disampaikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, dalam pembukaan World Herritage Cities (WHC) Conferences IV di Solo, Sabtu. Menurut dia, forum ini diharapkan mampu menciptakan `jembatan` yang indah antara Indonesia dengan berbagai negara di dunia. Dengan jembatan budaya yang kuat, menurut dia, diharapkan juga dapat menciptakan kerja sama dengan negara-negara di dunia. "Indonesia tidak ingin cari musuh, tetapi cari teman," katanya. Sebanyak 37 negara sudah dipastikan hadir dalam kegiatan ini, yang terdiri dari 350 delegasi kota dari dalam dan luar negeri. "Sekitar 2.000 hingga 3.000 peserta juga dipastikan mengikuti konferensi ini," katanya. Ia mengharapkan, para peserta konferensi yang ini dapat tinggal sekitar satu hingga dua minggu di Kota Solo. Solo, menurut dia, juga merupakan salah satu kota warisan dunia terbesar di Indonesia yang memiliki banyak hal, terutama dalam hal pariwisata. Ia mengatakan, banyak benda cagar budaya asal kota ini, seperti keris, batik, dan wayang, yang bahkan telah diadaptasi oleh UNESCCO. Ia menuturkan, banyak hal yang dapat kita pelajari dari negera lain dalam melestarikan benda warisan dunia. Selain pengetahuan, terdapat dampak lain yang akan didapat.Ia menjelaskan, Kota Solo akan cukup terkenal di mata internasional. Adapun dampak ekonomi yang diperoleh, kata dia, sekitar 2.000 kamar hotel habis dipesan para tamu konferensi ini. "Belum lagi pesanan konveksi serta souvenir yang nilainya cukup besar," katanya. Sementara itu, setelah pembukaan pada hari ini akan digelar kirab budaya yang diikuti oleh seluruh delegasi acara ini, pada hari Minggu (26/10).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008