Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali mendorong pusat perbelanjaan "Sidewalk Jimbaran" menjual produk-produk lokal dari usaha mikro kecil menengah (UMKM) sehingga perekonomian daerah setempat bisa lebih berkembang dan maju.
"Kami mendorong pusat perbelanjaan modern ikut serta memajukan perekonomian masyarakat, salah satunya agar menjual produk-produk lokal hasil UMKM setempat," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Putu Astawa, disela menghadiri "1St Anniversary Sidewalk Jimbaran" Kabupaten Badung, Bali, Jumat malam.
Baca juga: Kemendag dukung UMKM Indonesia tembus pasar ekspor
Ia mengatakan pihaknya juga mendukung pembangunan pusat perbelanjaan (mal) modern seperti Sidewalk Jimbaran ini agar ada alternatif para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata, selain menikmati seni budaya dan panorama Bali, namun mereka juga bisa berbelanja produk-produk brandid dan produk khas lokal Bali.
"Kami sudah melakukan pendekatan dengan pemilik dan pengelola pusat perbelanjaan yang berada di Jimbaran ini agar ke depan juga menjual produk UMKM Bali. Sebab wisatawan yang datang ke Bali tak hanya membeli produk bermerek saja, tapi mereka juga akan mencari dan membeli produk khas Bali," ujarnya.
Baca juga: Menkop UKM akan bentuk kantor bersama untuk dukung ekspor UMKM
Putu Astawa lebih lanjut mengatakan dari pembicaraan dengan manajer pusat perbelanjaan ini, sudah ada kesepakatan akan menjual produk yang dihasilkan dari UMKM Bali.
"Saya yakin wisatawan yang berkunjung akan mencari khas lokal, baik kuliner maupun souvenir yang akan dibawa ke negaranya. Apalagi sasaran disini tak saja wisatawan mancanegara, tapi juga wisatawan Nusantara," ucapnya.
Baca juga: Menkop UKM akan fokuskan UMKM ke sektor produksi pada 2020
Sementara itu, General Manager Sidewalk Jimbaran Albertus Arya Mudita mengatakan pusat perbelanjaan tersebut sudah menjadi dikenal masyarakat sekitar jimbaran, maupun wisatawan yang berkunjung ke Bali.
"Pusat perbelanjaan ini sudah dikenal masyarakat, baik warga lokal maupun wisatawan, sebab tempatnya strategis menuju objek wisata terkenal, yakni Uluwatu, Nusa Dua dan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). Jadi turis setelah berkunjung ke GWK salah satu ikon wisata baru ini, mereka pasti singgah ke sini," ujarnya.
Ia menjelaskan dalam usia setahun ini, pihaknya sudah menjalin hubungan sangat baik dengan para tenant yang telah memiliki brand tersendiri dalam bidang busana, termasuk juga kuliner.
"Ke depan dalam areal ini juga akan menjual produk-produk yang dihasilkan oleh para UMKM. Karena itu kami terus menjalin hubungan, termasuk juga inovasi-inovasi sehingga tumbuh menjadi mal 'one stop shopping complex' yang menjadi wadah bagi pelanggan (customer) untuk dapat berkumpul, berbelanja dan sekaligus berlibur menikmati waktu luangnya bersama-sama," ujarnya.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019