Washington (ANTARA News) - AS ingin mengembangkan pesawat yang mampu menyelam dan dapat terbang ratusan mil laut jauhnya, menerjang laut ganas dan kemudian menyelam untuk mendaratkan pasukan komando di pantai musuh.Badan Proyek Riset Lanjut Pertahanan AS (DARPA) mengakui pihaknya belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, "karena persyaratan desain bagi pesawat yang dapat menyelam dan pesawat biasa secara diametris bertentangan." Namun demikian, dalam sebuah permintaan bagi usulan seperti ini pada bulan ini, pihaknya menyatakan sedang mencari "teknologi baru yang radikal yang mampu memberikan kemampuan seperti itu kepada Departemen Pertahanan bagi penyusupan tim-tim kecil secara diam-diam di pantai lawan.DARPA sangat terkenal sebagai pelopor dari banyak inovasi paling revolusioner Pentagon, mulai dari Internet hingga teknologi siluman yang mendukung pembom siluman B-2.Usulan-usulannya membutuhkan studi kelayakan dan eksperimen untuk membuktikan konsep pesawat yang dapat menyelam dengan kecepatan dan jangkauan seperti pesawat biasa, kemampuan menjelajah seperti perahu dan sifat siluman seperti kapal siluman.Pesawat yang diusulkan itu harus mampu menerbangkan pasukan komando sejauh 1.000 mil laut atau 1.850 kilometer ke medan operasi, terbang dekat permukaan laut sejauh 185 kilometer lainnya dan kemudian bergerak di bawah air sejauh 22 kilometer.Dan pesawat tersebut dapat melakukan semua itu selama delapan jam.Pesawat itu juga akan mampu berkeliaran selama tiga hari di laut dengan ombak setinggi empat meter.Bukan itu saja. Pesawat harus memiliki bahan bakar yang cukup untuk menjemput pasukan komando dan membawa mereka titik pertemuan 185 kilometer jauhnya. Banyak kontradiksi"Mengingat banyaknya persyaratan yang berbeda dan pertimbangan rancangan, jelas berbagai kesulitan menghadang dalam pengembangan pesawat yang mampu menyelam, kata DARPA, sebagaimana dilaporkan AFP.Pesawat dirancang seringan mungkin dan dapat mengapung. Sebaliknya, kapal selam perlu bobot untuk tetap berada di bawah air, serta bekulit tebal agar mampu menahan tekanan di bawah air.Usulan DARPA tersebut menyatakan berbagai upaya sebelumnya mengalami kegagalan karena perhatian mereka lebih terfokus pada kapal selam terbang."Amat sulit untuk menciptakan sistem propulsi yang mampu membuat pesawat dengan bobot seperti kapal selam mengudara, sebaliknya boleh jadi hal yang mungkin bagi anjungan seringan pesawat terbang untuk dapat menyelam ke dalam air asalkan kedalaman operasi dapat diminimalkan." (*)

Copyright © ANTARA 2008