Bengkulu (ANTARA News) - Penyerapan pupuk bersubsidi di Provinsi Bengkulu hingga pertengahan Oktober 2008 sudah mencapai 80 persen dari total kuota untuk daerah itu.Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Winardi Panggarbesi di Bengkulu Jumat mengatakan, kelangkaan pupuk yang terjadi di Kabupaten Muko Muko dan Bengkulu utara sudah diatasi dengan relokasi dan pengaturan waktu distribusi.Dengan relokasi maka jatah pupuk untuk daerah tertentu yang sudah mencukupi dapat dialihkan ke daerah yang kekurangan, sementara pengaturan waktu distribusi memungkinkan waktu penyaluran diubah untuk menyiasati terjadinya kekurangan di satu daerah. Relokasi juga dilakukan berdasarkan petunjuk dari Departemen Pertanian. "Awalnya kita mengusulkan penambahan kuota, tapi Departemen Pertanian meminta untuk menggunakan jatah yang ada dengan mengubah sistem penyaluran menggunakan realokasi itu," katanya. Kuota pupuk untuk Provinsi Bengkulu pada 2008 sebanyak 63.250 ton, terdiri dari urea 46 ribu ton, SP36 11.500 ton, ZA 4.600 ton dan NPK 1.150 ton. Ketentuan awal, jatah pupuk itu didistribusikan per bulan yakni masing-masing untuk jenis urea 3.833,33 ton sebulan, SP36 sebanyak 953,33 ton, ZA 383,33 ton dan NPK 95,33 ton.Dalam beberapa bulan terakhir terjadi kelangkaan pupuk di Provinsi Bengkulu sehingga banyak tanaman padi petani yang tidak diberi pupuk. Kelangkaan terparah terjadi di Kabupaten Muko Muko. Bupati Muko Muko Ichwan Yunus secara terpisah juga mengeluhkan hilangnya pupuk di daerahnya sehingga tanaman padi di kabupaten itu tidak diberi pemupukan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008