Semarang (ANTARA News) - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR RI mendesak pemerintah segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan mengancam menggunakan angket DPR jika pemerintah bersikeras menolak menurunkan BBM.
"Harga BBM bersubsidi harusnya segera diturunkan karena harga minyak mentah di pasar internasional sudah turun 50 persen sejak pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi Mei 2008," kata Ketua FPDIP DPR Tjahjo Kumolo di Semarang, Jumat.
Pemerintah seharusnya tidak mengulur waktu karena fakta sehari-hari menunjukkan masyarakat sudah tidak mampu menjangkau harga-harga kebutuhan hidup akibat naiknya harga BBM.
"Kami dari Fraksi PDIP DPR RI meminta diagendakan paripurna DPR khusus untuk membahas dan mendesak pemerintah agar secepatnya menurunkan harga BBM bersubsidi," tandasnya.
Tjahjo mengingatkan pemerintah untuk menepati janjinya akan menurunkan kembali harga BBM jika harga minyak dunia turun.
Pada 24 Mei 2008, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi rata-rata 28,7 persen akibat kenaikan harga minyak mentah dunia yang menembus hingga 120 dolar AS per barel.
Sebelum ini, Ketua DPR Agung Laksono juga meminta pemerintah segera menurunkan harga BBM bersubsidi karena harga minyak mentah dunia terus turun hingga di bawah 70 dolar AS per barel.
"Dulu alasan pemerintah menaikkan harga BBM karena harga minyak di pasar internasional melonjak naik," ujar Agung.
Agung heran pemerintah belum juga menurunkan harga BBM bersubsidi, terutama minyak tanah, premium dan solar, padahal harga minyak dunia terus turun.
"Saya minta pemerintah menurunkan 10-15 persenlah," katanya. (*)