"Tanah longsor terjadi di Kecamatan Baso, Canduang, Palupuh, dan Ampekkoto. Ini berdasarkan informasi dari pemerintah nagari dan pemerintah kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Jumat.
Ia memerinci, tanah longsor terjadi di 19 lokasi di Ampekkoto, enam lokasi di Baso, tiga lokasi di Canduang, dan dua lokasi di Palupuh.
Tanah longsor menyebabkan badan jalan tertimbun material longsoran, termasuk di antaranya badan jalan penghubung Lubukbasung dengan Bukittinggi di Baruah, Nagari Sungai Landia, Kecamatan Ampekkoto.
Longsoran yang menimbun bagian jalan sepanjang tujuh meter kini udah dibersihkan.
"Arus lalu lintas dari Lubukbasung menuju Bukittinggi sudah kembali normal dan alat berat melanjutkan untuk membersihkan material di titik tanah longsor lainnya," kata Muhammad Lutfi.
Dia menambahkan, longsoran tanah menimbun lahan pertanian seluas satu hektare milik warga Kecamatan Baso.
Selain tanah longsor, ia menjelaskan, kejadian jalan amblas terjadi di tujuh titik di Kecamatan Tilatangkamang, Baso, dan Canduang.
Sementara itu, di Sungai Rangeh, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya, banjir mengakibatkan empat rumah dan satu puskesmas pembantu digenangi lumpur.
Muhammad Lutfi mengatakan, organisasi perangkat daerah dan pemerintah nagari sedang mendata kerugian akibat tanah longsor, jalan amblas, dan banjir bandang di Kabupaten Agam.
Baca juga:
Banjir dan longsor terjang lima kecamatan di Agam
Dua Nagari di Agam Banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019