Banyak yang bisa kita ambil hikmah dari beliau-beliau. Semangat beliau-beliau harus menjadi inspirasi,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Fatmawati Puspayoga memberikan bantuan kepada empat perempuan pejuang 45 di Kota Semarang berupa kursi roda, tongkat kaki empat, kebutuhan spesifik lansia, dan sembako.
"Beliau adalah pelaku perempuan pejuang. Semangat beliau harus menjadi inspirasi ke depan bagi kita perempuan-perempuan Indonesia," kata Bintang saat menyerahkan bantuan di Semarang, Jumat.
Bintang menambahkan perempuan setiap generasi pasti berubah, tetapi hanya satu yang tidak berubah, yaitu perempuan pejuang.
Keempat perempuan pejuang yang menerima bantuan tersebut adalah pejuang kemerdekaan. Bintang berharap ke depan akan muncul perempuan-perempuan pejuang di bidang lainnya, yaitu ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya.
Baca juga: Apresiasi Menteri PPPA dan pemberdayaan perempuan di Surabaya
"Banyak yang bisa kita ambil hikmah dari beliau-beliau. Semangat beliau-beliau harus menjadi inspirasi," sebutnya.
Keempat perempuan pejuang yang menerima bantuan adalah Endang Sarwosih, yang pada 1946 bersama teman-temannya ditugaskan mencari dana dari para pedagang yang akan masuk ke garis demarkasi, dan Wediniati, yang diakui pemerintah sebagai salah satu pelaku Pertempuran Lima Hari di Kota Semarang.
Baca juga: Saat di Kampung Anak Negeri Surabaya, Menteri PPPA lantunkan "Bunda"
Kemudian, Soedarti, salah seorang pendiri Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari) yang merupakan organisasi kemasyarakatan perempuan tingkat nasional, dan Belia Soedarjati, yang pernah bertugas di Kantor Kementerian Pertahanan Pabrik VIII Bidang Administrasi dan menjadi pasukan sukarela bagian logistik.
Pemberian bantuan kepada perempuan pejuang 45 oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan rangkaian Peringatan Hari Ibu 2019 yang dipusatkan di Kota Semarang.
Baca juga: Program "Pahlawan Ekonomi" di Surabaya dipuji Menteri PPPA
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019