Jakarta (ANTARA) - Taiwan melalui salah satu perusahaan perkapalannya, Chien Fu Shipbuilding Co, menyatakan kesiapannya untuk membangun kapal nelayan modern berteknologi baru berbahan "fiber reinforced plastics" (FRP) di Indonesia dengan menggandeng dua perusahaan nasional.
Baca juga: Nelayan Angke berharap pembangunan di Utara Jakarta berlanjut
Baca juga: Anak nelayan pesisir Jakarta Utara antusias ikut lomba HUT ke-74 RI
Baca juga: Polisi deteksi 200 gram sabu-sabu terdistribusi ke Kampung Bahari
Direktur Departemen Administrasi dan Perencanaan Ship and Ocean Industries R&D Center (SOIC) Taiwan, Ming-Hsien Tsan dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, menjelaskan, kedua mitra lokal itu yakni PT. Indomina Cipta Agung dari Semarang dan PT. Kelola Mina Laut (KML Food).
"Chien Fu memilih kota Surabaya Jawa Timur sebagai lokasi usaha mereka di Indonesia dan akan mulai kegiatannya tahun depan," kata Ming.
SOIC adalah lembaga pengembangan industri kelautan asal Taiwan yang mempertemukan Chien Fu dengan kedua mitra lokal tersebut.
Ming menjelaskan, alasan mereka akan membangun kapal dengan teknologi FRP karena selain ramah ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan material kayu untuk kapal nelayan dalam jumlah yang signifikan, juga memiliki harganya sama dengan bahan kayu, namun ketahanannya lebih tinggi.
"Jadi FRP ini, jauh lebih ekonomis bagi para nelayan Indonesia," kata Ming.
Ia juga menambahkan, PT. Kelola Mina Laut akan mengirimkan beberapa pegawainya ke Taiwan untuk langsung mempelajari teknologi dan cara pembangunan kapal nelayan berbobot 30-50 ton tersebut. Pelatihan ini diperkirakan akan memakan waktu selama satu tahun.
Setelah itu, Chien Fu juga akan mengirimkan beberapa tenaga ahlinya untuk mengawasi proses pembangunan kapal dan mengantisipasi permasalahan teknis yang mungkin muncul selama proses.
Hal itu dilakukan untuk menjamin kelancaran proses transfer teknologi berjalan dengan baik.
Indonesia terbesar
Ming juga mengakui bahwa saat ini Indonesia membutuhkan transfer teknologi karena industri perikanan Indonesia adalah terbesar di Asia Tenggara, sehingga peluang pengembangan industri kapal nelayan masih sangat tinggi.
Selain potensi usaha perikanan yang besar, kata Ming, ekspansi usaha ini juga sejalan dengan New Southbond Policy Taiwan, yang diharapkan akan memperkuat kerja sama bilateral negara tersebut dengan sejumlah negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan, khususnya Indonesia.
Chien Fu Shipbuilding Co, Ltd. didirikan pada 1942 dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Taiwan yang bergerak dalam usaha konstruksi kapal penangkap ikan.
Pada beberapa tahun terakhir, Chien Fu telah berhasil mengembangkan berbagai jenis kapal penangkap ikan, misalnya FRP suhu rendah, kapal pukat dan pengangkut tongkang.
Saat ini, perusahaan memiliki kemampuan untuk membangun 13 jenis perahu sampai dengan ukuran 50 meter (150 feet) dalam satu waktu produksi dan memperbaiki dan memelihara berbagai jenis dan ukuran kapal.
Chien Fu juga memiliki dua anak perusahaan, Chien Yuan Shipbuilding Co, Ltd dan Chien Ming Shipbuilding Co, Ltd untuk pembangunan kapal penangkap ikan berbobot 400-600 ton.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019