Mataram (ANTARA News) - Jumlah pemilih tetap Pemilu 2009 di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagaimana tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan sudah dilaporkan ke KPU pusat adalah 4.031.563 jiwa.Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB Tuan Guru Haji (TGH) Mahally Fikri di Mataram Jumat mengatakan, data pemilih Pemilu 2009 tidak akan diubah lagi kecuali untuk kepentingan pemilihan presiden.Sebelum Pilpres atau sesudah Pemilu legislatif akan ada tahapan verifikasi data pemilih.Menurut Mahally, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) masih mungkin ada perubahan karena akan dilakukan penyesuaian jumlah pemilih per TPS demi kelancaran proses penghitungan suara. Jumlah TPS untuk Pemilu legislatif di tahun 2009 sebanyak 9.320 unit yang tersebar di sembilan kabupaten/kota, termasuk daerah otonom baru, Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang masih dikategorikan bagian dari wilayah Kabupaten Lombok Barat. Jumlah Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebanyak 903 kelompok dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebanyak 116 kelompok. "Data jumlah pemilih, jumlah TPS, PPS dan PPK itu sudah diserahkan ke KPU di tingkat pusat, namun khusus jumlah TPS masih mungkin diubah sesuai jumlah pemilih karena setiap TPS maksimal 400 orang pemilih," katanya. Fikri mengatakan, jumlah pemilih Pemilu legislatif di tahun 2009 yang mencapai 3,12 juta itu mengalami peningkatan dibandingkan jumlah pemilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB, 7 Juli 2008 yang mencapai 3.004.203 jiwa. Terjadi penambahan 120 ribu jiwa lebih hanya dalam tempo 10 bulan terakhir ini. "Kalau dibandingkan dengan jumlah pemilih pada Pemilu 2004, terdapat penambahan lebih dari 500 ribu pemilih karena berbagai faktor penyebab, seperti perpindahan penduduk dan pertambahan usia penduduk," katanya. Dia berharap, penduduk NTB yang berhak menggunakan hak pilih pada Pemilu 2009 dapat menyalurkan haknya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku. "Sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk memberi pencerahan kepada para pemilih untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses Pemilu 2009. Semakin tinggi partisipasi pemilih maka proses demokrasi akan semakin berkualitas," kata Fikri.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008