Jakarta, (ANTARA News) - Operator seluler AXIS mengklaim telah diaktivasi lebih dari dua juta orang. Senior manager corporate communication perusahaan tersebut, Anita Avianty, mengemukakan tiga wilayah terbesar pelanggan AXIS ada di Jabotabek, Sumatera dan Jawa Timur. Sebanyak 80 persen (1,6 juta) pelanggan dalam posisi aktif. Anita tidak bersedia mengungkapkan tingkat penggunaan pulsa (ARPU/Average Ratio Per Users) dari pelanggan AXIS, kecuali mengatakan target pelanggan tahun 2008 telah tercapai sehingga pihaknya akan mengubah target jumlah pelanggan hingga akhir tahun. "Secara internal pasti ada revisi target, tetapi pernyataan resminya saya belum tahu," lanjutnya. Ia juga mengatakan, perusahaan itu Agustus 2008 mengklaim mendapatkan aktivasi dari sejuta orang setelah diluncurkan di Jakarta 23 April 2008. Sebelumnya Presdir dan CEO AXIS, Erik Aas mengatakan Selasa (12/08), pihaknya telah mendapat aktivasi satu juta pelanggan, yang sebagian besar masih aktif. Tetapi ia enggan merinci berapa jumlah pelanggan yang aktif dan pengguna seluler yang hanya mengaktifkan starterpack AXIS (silent number). Sedangkan Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia(BRTI) Heru Sutadi dalam pesan singkatnya mengatakan, sampai 12 Juli 2008, pelanggan AXIS hanya 591.990 orang. Pihaknya mendapatkan data jumlah pelanggan seluler dari laporan masing-masing operator seluler kepada regulator. Menanggapi hal itu Erik mengatakan, dirinya perlu mengecek lagi. "Saya tidak tahu dasar data itu, saya harus cek dulu. Tapi data satu juta aktivasi itu data yang benar, memang tidak semua nomor tersebut aktif," katanya. Erik menegaskan jumlah aktivasi pelanggan AXIS meningkat dengan keberhasilan program promo Rp1 per telepon tanpa syarat itu. AXIS meluncurkan program Bonus Waktu Bicara untuk para pelanggannya. Program ini memberikan bonus waktu bicara hingga dua jam yang dapat digunakan untuk melakukan panggilan ke semua operator bagi pelanggan yang melakukan isi ulang pulsa mereka mulai 24 Oktober hingga 30 November 2008, kata Chief Marketing Officer, Johan Buse. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008