Selain memasang rambu peringatan rawan kecelakaan, Jasa Marga juga menerapkan inovasi guna antisipasi kecelakaan, salah satunya melalui pemasangan garis kejut yang mengeluarkan nada selamat ulang tahun
Jakarta (ANTARA) - Sedikitnya enam lintasan di Tol Trans Jawa masuk dalam pemetaan kawasan rawan kecelakaan yang perlu diwaspadai pengendara, khususnya saat libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Baca juga: Angkasa Pura I siapkan Posko Natal-Tahun Baru
Baca juga: Polantas siapkan "contraflow" antisipasi macet arus mudik Natal
Baca juga: Puncak arus mudik Natal diperkirakan 21-22 Desember
Baca juga: Kakorlantas Polri susuri Tol Trans-Jawa cek kesiapan jelang Natal
Berdasarkan laporan lokasi rawan kecelakaan yang diterima ANTARA di Jakarta, terdapat enam lintasan jalan tol yang masuk dalam jaringan Trans Jawa.
Untuk Tol Jakarta-Cikampek arah timur terdapat titik rawan kecelakaan di KM55 dan KM56 dengan total sembilan kecelakaan.
Tol Palimanan-Kanci terdapat lokasi rawan kecelakaan di KM200 hingga KM201 dengan angka kecelakaan empat kejadian.
Tol Batang-Semarang berada di lintasan KM371 hingga KM374 sebanyak 25 kejadian.
Tol Semarang-Solo berada di lintasan KM431 hingga KM432 dengan total 11 kejadian kecelakaan.
Tol Solo-Ngawi berada di lintasan KM511 hingga KM512 dengan total sepuluh kejadian kecelakaan.
Tol Ngawi-Kertosono berada di lintasan KM643 hingga KM644 sebanyak enam kejadian kecelakaan.
Direktur Operasional PT Jasa Marga Subakti Syukur menambahkan Tol Pandaan-Malang juga masuk dalam kawasan rawan kecelakaan karena terdapat kemiringan sepanjang 60 kilometer.
"Biasanya ada kejadian tabrak belakang karena supir mengantuk," katanya.
Selain memasang rambu peringatan rawan kecelakaan, Jasa Marga juga menerapkan inovasi guna antisipasi kecelakaan, salah satunya melalui pemasangan garis kejut yang mengeluarkan nada selamat ulang tahun.
"Garis kejut bernada itu kita pasang di Jalan Tol Ngawi-Kertosono, tepatnya di KM644 sebagai pengingat bagi pengendara untuk waspada," katanya.
Kejadian kecelakaan di lintasan Tol Trans Jawa rawan terjadi sebab menjadi salah satu lintasan terpanjang selain Trans Sumatra.
"Titik lelah terjadi saat melakukan perjalanan tiga sampai empat jam. Jangan paksakan mengemudi jika sudah lelah," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019