Dengan kompetensi yang mereka miliki, para perwira pelayaran niaga tingkat IV SMK Wisudha Karya memiliki daya saing yang sangat tinggi untuk berkiprah di industri maritim, tidak hanya di Indonesia, namun juga secara global

Kudus, Jateng (ANTARA) - SMK Wisudha Karya Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berhasil meluluskan sebanyak 38 siswa sekaligus sebagai lulusan perdana perwira pelayaran niaga tingkat IV dengan kompetensi dan lisensi internasional.

Kelulusan mereka ditandai dengan upacara wisuda perwira pelayaran niaga tingkat IV tahun 2019 dan dilepas dengan tradisi pedang pora di lapangan SMK Wisuda Karya Kudus, Kamis.

Dalam upacara wisuda tersebut, bertindak sebagai inspektur upacara Capt. Rudiana, M.Mar selaku Ketua Dewan Penguji Keahlian Pelaut (DPKP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

"Sebanyak 38 siswa yang berhasil lulus, memang membutuhkan waktu yang lebih lama karena mencapai empat tahun," kata Kepala Sekolah SMK Wisudha Karya Fakhrudin.

Waktu empat tahun tersebut, kata dia, meliputi masa pendidikan tiga tahun, kemudian mereka masih harus mengikuti praktik pra pelayaran (prala) dengan berlayar keliling Asia selama setahun penuh di atas kapal niaga.

Setelah proses pembelajaran dan praktik selama empat tahun, baru kemudian para taruna ini menjalani upacara wisuda dan mendapat gelar Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad mengatakan para perwira pelayaran niaga tingkat IV dari SMK Wisudha Karya telah memenuhi seluruh standar kompetensi untuk bekerja di kapal niaga manapun di dunia.

Ia optimistis kualitas lulusan perdana SMK Wisudha Karya memiliki daya serap yang tinggi dan dibutuhkan di berbagai perusahaan pelayaran niaga, baik di dalam maupun di luar negeri.

Proses wisuda siswa SMK Wisuda Karya Kudus, Jawa Tengah, dengan tradisi pedang pora di halaman SMK Wiskar Kudus, Kamis (19/12). (ANTARA / Akhmad Nazaruddin Lathif)
"Dengan kompetensi yang mereka miliki, para perwira pelayaran niaga tingkat IV SMK Wisudha Karya memiliki daya saing yang sangat tinggi untuk berkiprah di industri maritim, tidak hanya di Indonesia, namun juga secara global," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, mereka juga melewati seluruh proses pembelajaran dengan kurikulum dan praktik yang sesuai dengan kebutuhan industri maritim dunia.

Keunggulan kompetensi para perwira SMK Wisudha Karya ini juga tidak terlepas dari kemitraan sekolah dengan Djarum Foundation dan SMBC yang memberikan peningkatan berbagai fasilitas proses belajar mengajar, seperti Kongsberg K-Sim Navigation Simulator dari Norwegia.

SMK Wisudha Karya juga menjadi satu-satunya SMK maritim di Indonesia yang yang memiliki peralatan canggih Class A Full Mission Bridge Simulator.

Baca juga: "Pasoa dan Sang Pemberani" film buatan SMK Kudus resmi diluncurkan

Baca juga: Kudus miliki SMK bergengsi hasil kolaborasi pemerintah-swasta

Baca juga: Mobil listrik dikembangkan SMK NU Ma'arif Kudus

Baca juga: Karya busana siswa SMK curi perhatian dunia

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019