Direktur Kawasan Asia Tenggara Princess Cruises, perusahaan penyedia kapal pesiar, Farriek Tawfik mengatakan pada 2014 ada sekitar 2,5 juta penumpang asal Asia yang menaiki kapal pesiar.
"Tahun ini, ada kira-kira lima juta penumpang dari Asia, pertumbuhannya bagus, paling banyak dari China," ujar Farriek di Jakarta, Kamis.
Secara global, Farriek menjelaskan ada dua juta tamu yang menaiki kapal pesiar dari perusahaan tersebut setiap tahun menuju 380 destinasi di seluruh dunia.
Indonesia juga merupakan salah satu pasar potensial untuk bisnis wisata dengan kapal pesiar karena jumlah penduduk yang besar dengan daya ekonomi yang semakin kuat.
Pelayaran pendek masih jadi favorit, seperti rute Asia Tenggara, Jepang dan Taiwan. Namun ia mengatakan konsumen Indonesia juga punya daftar tujuan favorit untuk berwisata dengan kapal pesiar, di antaranya ke Alaska, Rusia hingga Eropa.
"Tergantung segmen marketnya, kalau milenial banyak yang suka destinasi yang dekat seperti Singapura karena terkendala jumlah cuti yang belum tentu banyak," jelas dia.
"Tapi ada juga yang senang ikut tur Jepang, Eropa dan Alaska."
Indonesia juga menjadi salah satu tempat pelesir untuk wisatawan yang menaiki kapal pesiar. Beberapa di antaranya adalah Bali, Semarang, Surabaya, Lombok, Probolinggo hingga pulau Komodo.
Namun dalam dua tahun ke depan, pihaknya belum berencana menambah tempat persinggahan baru di Indonesia yang bisa dijelajahi turis-turis yang pelesir naik kapal pesiar.
"Mungkin setelah itu ada, kalau infrastrukturnya sudah bagus," ujar dia.
Ada banyak faktor yang harus disiapkan dalam memilih kota yang jadi tempat singgah. Selain pelabuhan laik, fasilitas seperti tempat parkir, bis wisata, pemandu hingga tujuan wisata juga harus dipertimbangkan.
Baca juga: Kapal pesiar raksasa perdana sandar di Dermaga Gili Mas Lombok Barat
Baca juga: Royal Caribbean siapkan paket pelesiran Lebaran
Baca juga: Lima hal yang bikin libur lebih produktif
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019