Jakarta, (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Kamis, kembali terpuruk dan berada di level terendah sejak 28 Juli 2006.
IHSG BEI ditutup melemah 60,406 poin atau 4,19 persen menjadi 1.379,089, level ini terendah sejak penutupan 28 Juli 2006 di 1.332,599 atau turun jauh dari level tertinggi yang pernah dicapai 2.830,262 pada 9 Januari 2008.
Sedangkan indeks LQ45 terkoreksi 15,071 poin atau 5,37 persen ke posisi 265,795, yang merupakan level terendah sejak 3 Januari 2006 yang ditutup di 256,420 atau turun jauh dari level tertingginya di 621,125 pada 11 Desember 2007.
Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah, kepada ANTARA di Jakarta, mengatakan, penurunan indeks ini lebih disebabkan oleh sentimen dari anjloknya bursa regional.
"Kondisi global masih dominan, sehingga pengumuman laporan keuangan emiten tidak bisa mengangkat indeks," kata Alfian.
Dia juga menegaskan bahwa para pelaku pasar mulai kehilangan kepercayaan untuk berinvestasi di pasar saham karena sulitnya mencari keuntungan.
"Para pelaku pasar `wait and see` atas perkembangan krisis global ini, seandainya bertransaksi hanya jangka pendek saja," tambahnya.
Alfian juga mengungkapkan frekuensi perdagangan juga tidak seperti biasanya, hal ini terlihat dari jumlah transaksi yang hanya 34.045 kali dengan volume perdagangan yang hanya 1,105 miliar saham dengan nilai Rp1,49 triliun
Beberapa bursa di kawasan Asia sebagian besar mengalami penurunan, diantaranya bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng yang terkoreksi 506,10 ke 13.760,49, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo melemah 213,71 poin ke level 8.460,98 dan indeks Straits Times di bursa Singapura yang turun 60,44 poin ke posisi 1.760,68.
Kondisi inilah yang membuat pergerakan saham di BEI didominasi saham yang turun sebanyak 136 dan saham naik hanya 28, sedangkan 38 tidak bergerak dan 249 tidak diperdagangkan.
Penurunan indeks BEI dipimpin turunnya berapa saham-saham unggulan, diantaranya Antam yang terkoreksi Rp60 menjadi Rp1.100, Bank BRI turun Rp275 ke posisi Rp3.625, Telkom anjlok Rp50 ke level Rp6.550, Gas Negara negatif Rp140 ke Rp1.490.
Tambang Batubara Bukit Asam terkikis Rp300 ke harga Rp5.100, Bank Mandiri melemah Rp140 ke Rp1.640, Astra Internasional turun Rp750 ke level Rp10.000 dan Astra Agro Lestari terjun Rp500 menjadi Rp6.250.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008