Surabaya (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjamin kawasan blok Ambalat dan sekitarnya hingga kini tetap aman. "Unsur-unsur TNI tetap hadir di sana (blok Ambalat), karena wilayah itu masuk teritorial kita, jadi kita amankan," kata Wakil Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Laksamana Pertama Marsetio, di Surabaya, Kamis. Ia mengemukakan hal itu di sela-sela seminar internasional "Sistem Pertahanan Negara Kepulauan 2008" yang digelar ITS bersama Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) dan dibuka Kalakhar Bakorkamla, Laksamana Muda Budhi Hardjo. Menurut Kepala Staf Gugus Keamanan Laut (Kamla) blok Ambalat itu, pihaknya sering menanyakan tujuan kepada awak kapal Malaysia saat mereka melintasi kawasan blok Ambalat. "Iya ada dan kita selalu menanyakan, ngapain ke sana (Ambalat). TNI akan selalu mengacu kepada kebijakan politik pemerintah untuk pengamanan Ambalat," katanya. Saat ini sekitar 12 pulau di wilayah Indonesia memiliki masalah-masalah perbatasan. Di perbatasan Malaysia, potensi masalah ada di sekitar Ambalat, Pulau Berhala dan Pulau Rondo. "Malaysia mengklaim 12 mil laut yang berada di sekitar Pulau Karang Ambalat adalah miliknya, sehingga batas wilayah laut Malaysia jika dihitung dari Pulau Sipadan dan Ligitan sudah sejauh 70 mil," katanya. Blok Ambalat dengan luas 15.235 kilometer persegi, ditengarai mengandung kandungan minyak dan gas yang dapat dimanfaatkan hingga 30 tahun. Senada dengan itu, Dirjen Sarana Pertahanan (Ranhan) Departemen Pertahanan (Dephan) Eris Herryanto mengatakan, masalah Ambalat masih ditangani pada tingkatan operasional. "Jadi, masalah Ambalat itu belum sampai pada isu yang perlu diselesaikan di tingkat kebijakan, karena itu tetap ditangani Mabes TNI di tingkat operasional," katanya. Untuk tugas Dephan, katanya, pihaknya hanya memberi petunjuk strategi pertahanan dan postur pertahanan negara, sedangkan operasional di tangan Mabes TNI. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008