Jakarta (ANTARA News) - Penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) hingga 20 Oktober 2008 sudah mencapai 94,71 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN-P.Menurut Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi di Jakarta Kamis, berdasarkan Rapat Pimpinan Departemen Keuangan 06 Oktober lalu, tahun ini DJBC diharapkan dapat menghimpun penerimaan sebesar Rp81,625 triliun."Karena melihat tingkat pencapaian target yang cukup tinggi, diperkirakan sampai dengan akhir tahun anggaran, penerimaan DJBC akan dapat mencapai Rp87,045 triliun, sehingga diharapkan akan terjadi surplus penerimaan sebesar Rp5,419 triliun," kata Anwar Suprijadi di sela pembukaan rapat kerja. Total target APBN-P 2008 dari bea masuk, bea keluar dan cukai mencapai Rp72,696 triliun. Total realisasi sampai dengan 20 Oktober 2008 sebesar Rp71,679 triliun (98,60 persen).Anwar juga mengatakan, potensi surplus penerimaan itu rencananya akan diberlakukan sebagai "saving" yang bisa dialihkan menjadi penerimaan Tahun Anggaran 2009. Pengalihan dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan penerimaan 2009 akibat memburuknya ekonomi dunia.Menyinggung proyeksi penerimaan DJBC 2009, dia mengatakan beban DJBC akan semakin berat, terutama terkait Pemilu. Sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya akan lebih banyak kebijakan pemerintah khususnya dalam hal fasilitas kepabeanan dan cukai dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu. Sebagai konsekuensi, lanjutnya, pemberian fasilitas kepabeanan dan cukai pada tahun 2009 dapat mendistorsi penerimaan DJBC baik dari sektor penerimaan bea masuk maupun cukai.Diberlakukan penerapan Zona Perdagangan Bebas (FTZ) di kawasan pulau Batam, pulau Bintan dan Karimun (BBK), juga akan mempengaruhi penerimaan DJBC.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008