Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian/Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan dunia usaha untuk segera mengambil langkah-langkah pengamanan guna mengantisipasi dampak krisis global yang dampaknya mulai terasa di berbagai kawasan termasuk Indonesia. "Dunia usaha harus sudah melihat ke neracanya untuk mencari langkah-langkah untuk mengamankan, sama seperti pemerintah, dan kita terus berkomunikasi," kata Sri Mulyani ditemui di Gedung DPR Jakarta, Kamis. Ia mengatakan hal itu menanggapi makin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah mencapai Rp10.000 karena kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global. "Dunia usaha, sektor riil, dan pemerintah sedang 'memanage' (mengelola) supaya guncangan ini tidak terlalu mengganggu, 'adjusment' (penyesuaian) harus kita lakukan hati-hati dan waspada terhadap seluruh kemungkinan dampaknya," katanya. Menurut dia, semua negara terkena dampak pengaruh krisis ekonomi global yang memburuk saat ini sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan agar dampaknya terantisipasi. "Setiap lini dalam pemerintah juga akan melihat mana-mana yang harus kita jaga, mana yang paling vulnerable (rapuh) sehingga perlu ada perlakuan khusus," katanya. Khusus pergerakan kurs rupiah, pemerintah dan BI akan melihat komparasinya dengan pasar regional dan negara-negara lain, kemudian dibandingkan dengan fundamental atau faktor-faktor yang menopangnya. "Tujuan 'policy' kita tidak ke situ (untuk meredam gejolak nilai tukar rupiah), tetapi 'policy' kami untuk stabilisasi secara umum," katanya. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008