Beijing (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua negara termasuk organisasi keuangan internasional untuk bersama-sama memikirkan mengatasi krisis keuangan global yang saat ini melanda dunia.
"Semua pihak termasuk organisasi keuangan internasional hendaknya bersama-sama berupaya menyelesaikan krisis keuangan global yang saat ini melanda dunia," kata Presiden Yudhoyono di depan ratusan pebisnis Asia-Eropa yang hadir dalam Forum Bisnis Asia-Eropa ke-11 di Beijing, Kamis.
Pelaksanaan forum bisnis dan kehadiran Presiden sebagai pembicara dalam pertemuan itu merupakan salah satu kegiatan dalam KTT Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) ke-17, tanggal 24-25 Oktober 2008, yang dihadiri 43 kepala negara dan pemerintahan serta dua organisasi internasional.
Hadir dalam forum bisnis itu antara lain Menkopolhukam Widodo AS, Menlu Hassan Wirajuda, Menkes Siti Fadilah Supari, Meneg LH Rachmat Witoelar, Meneg BUMN Sofyan Djalil dan Sekab Sudi Silalahi.
Menurut Presiden Yudhoyono, organisasi internasional seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), ASEM, dan ASEAN plus 3 (China, Jepang dan Korsel) dapat bersama memikirkan berbagai langkah dan upaya dalam menyelesaikan krisis keuangan.
Presiden mengajak pula organisasi internasional untuk berdiskusi dan dialog bersama untuk mengakhiri krisis keuangan sehingga kondisi keuangan internasional bisa kembali stabil.
"Adanya KTT Pertemuan ASEM ke-7 yang akan berlangsung dua hari mendatang ini juga bisa dijadikan suatu ajang bagi para pemimpin negara untuk bertemu dan membicarakan langkah nyata dalam menyelesaikan krisis keuangan," kata Presiden.
Presiden optimistis, jika mengedepankan dialog antar organisasi internasional, maka krisis keuangan global dapat segera diakhiri sehingga kondisi perekonomian dunia tidak terus memburuk.
Selain itu, Presiden juga minta pihak swasta dan pemerintah lokal bersama dengan pemerintah pusat dan organisasi internasional untuk membantu menyelesaikan krisis keuangan global.
"Kita semua berharap agar krisis keuangan ini bisa segera diakhiri dan adanya momentum pertemuan ASEM ini diharapkan bisa dicarikan jalan penyelesaian," katanya. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008