Jakarta (ANTARA News) - Bursa global kembali menyeret turun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sepanjang sesi pertama perdagangan saham Kamis IHSG sesi pagi anjlok 51,293 poin atau 3,72 persen ke posisi 1.328,450 poin, sedangkan indeks LQ45 terkoreksi 11,539 poin atau 4,34 persen di level 254,256 poin. Dalam riset hariannya, Danareksa Sekuritas mengungkapkan, bursa global masih menjadi pemicu utama tekanan jual di pasar saham dengan mulai terasanya imbas nyata dari perlambatan ekonomi saat ini. Kondisi ini membuat beberapa perusahaan besar seperti Boeing, At&T, atau Toyota mengalami penurunan laba yang signifikan. Sentimen negatif itu berlanjut hari ini dan ketika bursa Wall Street turun besar dengan indeks Dow Jones turun tajam 514,45 poin (5,69 persen) ke 8.519,21 poin, para investor saham di Asia panik sehingga bursa Asia turun tajam di awal perdagangan, termasuk BEI. Dimulai dari bursa Tokyo di mana indeks Nikkei 225 sesi pagi turun 478,95 poin, diikuti Hong Kong dengan Indeks Hang Seng turun tajam 663,34 poin dan kemudian indeks Straits Times Singapura yang terkoreksi 68,34 poin di posisi 1.752,80 poin. Kondisi ini membuat pelaku pasar di Indonesia enggan memasuki pasar, terlihat dari minimnya volume dan frekuensi transaksi. Pada perdagangan sesi pagi ini frekuensi transaksi hanya 17.296 kali melibatkan 569,102 juta saham dengan total kapitalisasi Rp540,546 miliar, jauh di bawah rata-rata perdagangan normal. Di sesi ini, saham berharga turun mendominasi pasar, yaitu 140 efek dibanding enam, sedangkan 25 lainnya stabil dan 289 belum diperdagangkan. Hampir semua saham unggulan mengalami koreksi, diantaranya Bank BRI turun Rp275 menjadi Rp3.625, Perusahaan Gas Negara anjlok Rp80 menjadi Rp1.550, Antam turun Rp50 dan Telkom terkikis Rp150 menjadi Rp6.450. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008