Jambi (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Jambi mengerahkan pasukan sebanyak 1.141 personilnya bersama TNI dan instansi terkait untuk melakukan pengamanan pelaksanaan kegiatan Operasi Lilin, 23 Desember hingga 1 Januari 2019.
"Seribu lebih personil Polda Jambi dan jajarannya nantinya akan disebar ke seluruh wilayah di Provinsi Jambi dengan tugas masing-masing," kata Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis AS SH MH, di Mapolresta Jambi, Kamis, usai menggelar apel siaga personil Operasi Lilin 2019 untuk tingkat Provinsi Jambi.
Seluruh personil kepolisian, TNI dan instansi terkait lainnya yang bertugas selama operasi lilin nanti akan dikerahkan untuk menjaga keamanan yang ada di Provinsi Jambi.
Baca juga: Presiden Jokowi akan hadiri perayaan Natal Nasional 2019
Kapolda Jambi, Muchlis menegaskan, dalam kegiatan operasi ini Polda Jambi akan menekankan khusus pada pengamanan jalur lalulintas, aksi kriminalitas serta pengamanan situasi natal dan tahun baru.
"Kita berharap nantinya situasi Kamtibmas di Provinsi Jambi bisa aman dan lancar," kata Kapolda.
Selain fokus pada beberapa hal tersebut pada operasi lilin itu, Polda Jambi juga tetap melakukan pengaman juga pada tindak pidana terorisme yang khusus menjadi perhatian kepolisian yang masuk dalam prioritas dalam operasi kali ini.
Polda Jambi akan fokus pada beberapa lokasi yang pernah diamankannya jaringan teroris di Provinsi Jambi seperti di Kabupaten Bungo dan Kabupaten Damasraya, Sumetera Barat yang berbatasan dengan Bungo dan beberapa daerah yang lainnya yang sudah kita petakan dan harus diantispasi.
Terkait dengan jalur yang rawan bencana alam seperti tanah longsor, Kapolda Jambi Muchlis menegaskan ada operasi khsusus bersama pihak Basarnas dan instansi lainnya dan kita juga siapkan alat berat tetapi kita akan tetap berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum setempat.
Operasi Lilin 2019 merupakan operasi kepolisian terpusat yang akan dilaksanakan selama 10 hari, mulai 23 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020. Fokus pengamanan adalah obyek gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, obyek perayaan tahun baru, terminal, pelabuhan dan bandara.
Kemudian lagi ada 12 potensi kerawanan yang harus diantisipasi oleh Kepolisian yaitu aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, sweeping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako, konflik sosial dan tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan dan pesta narkoba ataupun minuman keras.
Baca juga: Kapolri-Panglima TNI ingatkan anggota kompak amankan Natal-Tahun Baru
Baca juga: Polda Sumsel siap amankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2020
Baca juga: Kapolda Maluku: Ancaman terorisme menjadi perhatian Polri dan TNI
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019