Sao Paolo (ANTARA News) - Pasar saham Amerika Latin anjlok, Rabu, ketika kekhawatiran terhadap resesi global memakan korban di pasar terbesar kawasan itu, Brazil, Meksiko dan Argentina. Dalam penurunan dramatis di Brazil, pasar saham terbesar di Amerika Selatan, para regulator menghentikan sementara perdagangan di Bursa Efek Sao Paolo setelah indeks utama Bovespa anjlok lebih dari 10 persen, sehingga ditutup pada posisi 35,069 poin. Perdagangan di pasar saham tersebut dihentikan sementara untuk kelima kalinya dalam tiga pekan. Bursa Efek Sao Paolo sudah kehilangan lebih dari 45 persen hingga sejauh ini pada tahun ini. "Kecemasan terhadap resesi ekonomi global telah mengakibatkan jatuhnya perdagangan berbagai komoditas, segingga menyebabkan efek domino," kata Luiz Moreno, seorang konsultan investasi di Sao Paolo, kepada AFP. Di Kota Meksiko para pedagang melaporkan terjadinya suasana kacau ketika Bursa Efek Meksiko ditutup turun 7,01 persen, pelemahan terbesar di pasar saham negara itu sejak April 2000, dan kejatuhan terbear tahun ini sejak pelemahan sebesar 6,4 persen pada 29 September. Kekacauan pada penutupan tercermin di seluruh kawasan itu, terutama kemerosotan tajam di Argentina sehari setelah Presiden Christrina Kirchner menasionalisasi dana pensiun. Indeks utama Argentina bereaksi keras atas langkah pemerintah Argentina, ketika indeks jatuh lebih dari 10 persen sehingga ditutup pada 940,82 poin, setelah sebelumnya jatuh lebih dari 16 persen. Kirchner mengumumkan Selasa pemerintah akan mengambil alih perusahan manajemen dana pensiun swasta yang mengelola dana 30 miliar dan berpendapat aksinya penting untuk melindungi para pensiunan dari krisis finansial global. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008