Beijing (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush melakukan komunikasi telepon untuk membicarakan rencana pertemuan pemimpin negara anggota Kelompok 20 (G-20). Jurubicara Kepresidenan untuk Hubungan Luar Negeri, Dino Pati Djalal, di Beijing, Kamis, menjelaskan dalam hubungan telepon pada dua hari lalu itu Presiden Bush menanyakan pandangan Indonesia mengenai situasi krisis keuangan dunia yang melanda dunia. "Presiden Bush bertanya kalau ada pertemuan pemimpin-pemimpin dunia sebaiknya dalam format apa dan siapa yang diundang," tutur Dino. Menanggapi pertanyaan Bush, lanjut Dino, Presiden Yudhoyono menjawab perlu dilakukan pertemuan pemimpin-pemimpin negara G-20 dalam waktu dekat. Pertimbangan tersebut, kata Dino, didasari oleh keterwakilan yang seimbang antara negara-negara maju dan berkembang serta keseimbangan keterwakilan wilayah di dalam formasi G-20. "Presiden Yudhoyono juga mengatakan pertemuan sebaiknya dilakukan dalam waktu yang tak lama, lebih cepat lebih baik karena itu juga yang diharapkan oleh 'stakeholders' ekonomi dunia," ujar Dino. Sebelum melakukan hubungan telepon dengan Presiden Bush, Dino menjelaskan, Presiden Yudhoyono juga melakukan komunikasi dengan PM Australia, Kevin Rudd membicarakan hal yang sama. Pertemuan pemimpin negara G-20 akhirnya diumumkan akan dilaksanakan pada 15 November 2008 di AS. "Jadi akan ada KTT G-20 yang dihadiri oleh para pemimpin dunia dan mudah-mudahan akan jadi salah satu respon yang baik dan efektif untuk menanggulangi krisis finansial," kata Dino. Dino mengakui telah ada kesepakatan antara Indonesia dan Gedung Putih untuk mengembargo berita komunikasi telepon antara Presiden Yudhoyono dan Presiden Bush pada dua hari lalu. Berita komunikasi telepon itu baru boleh dipublikasikan setelah pengumuman resmi pelaksanaan KTT G-20 yang akan dilaksanakan pada 15 November 2008 di AS. (*)
Copyright © ANTARA 2008