Lima (ANTARA News) - Sejumlah orang yang diduga anggota kelompok pemberontak Shining Path telah menyerang kamp tambang Peru perusahaan logam Doe Run yang bermarkas di AS, kata pejabat pemerintah Rabu, dalam serangan ketiga pemberontak itu bulan ini. Sedikitnya 30 anggota bersenjata kelompok pemberontak itu telah menyerang tempat di mana Doe Run sedang mengadakan penyelidikan untuk menemukan mineral di daerah Huancavelica yang kaya-kokain di Andes selatan, Peru pada Senin dini hari. Mereka mencuri radio, pangan, obat dan, menurut laporan media setempat, dinamit. Sedikitnya 17 orang tewas dalam dua serangan Shining Path yang dilakukan bulan ini terhadap militer. Serangan itu tiba ketika Peru bersiap untuk menjadi tuanrumah para pemimpin dunia untuk pertemuan puncak APEC November. Untuk pertama kalinya, kelompok itu menyerang tentara dengan menempatkan bom di sebuah jalan jelek dan kemudian meledakkannya dengan kawat detonator ketika konvoi truk militer lewat. "Saya dapat memastikan ada serangan, tapi saya tidak memiliki rincian lebih banyak," Menteri Pertahanan Antero Flores mengatakan. Doe Run menolak untuk berkomentar. Presiden Alan Garcia, yang rating persetujuannya jatuh menjadi 19 persen, telah mengirim tentara ke wilayah penanam-kokain itu sejak Agustus dalam upaya untuk menghancurkan apa yang para pejabat katakan mencakup sekitar 300 pemberontak. Shining Path, yang telah memimpin pemberontakan mematikan yang mulai awal 1980-an, yang sebagian besar telah runtuh pada awal 1990-an setelah pemimpinnya tertangkap. Pada puncaknya, kelompok itu secara rutin mencuri dinamit dari sejumlah tambang di Peru. Para anggota kelompok itu yang bertahan tetap aktif, meskipun pemerintah mengatakan mereka sebagian besar telah melepaskan ideologi Maois mereka dan lebih suka menjalankan obat bius. Shining Path telah membunuh sekitar 36 polisi, tentara dan pekerja anti-narkotika sejak Garcia memulai masa jabatannya dua tahun lalu. Peru adalah produsen kokain terbesar kedua di dunia, setelah Kolombia, demikian Reuters.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008