Investor menjadi jauh lebih nyaman dengan jalur hal-hal yang telah menjadi awan gelap di pasar

New York (ANTARA) - Wall Street mengambil jeda reli pengaturan rekor pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dengan Indeks S&P 500 mengakhiri kenaikan beruntun lima hari karena optimisme investor tentang pertumbuhan ekonomi global diimbangi oleh penurunan tajam saham FedEx Corp, tetapi indeks acuan masih melayang dekat tertinggi sepanjang masa.

Saham FedEx anjlok 10,0 persen setelah perusahaan pengiriman paket AS tersebut memangkas perkiraan laba tahun fiskal 2020 karena akan ada pengeluaran yang besar, perlambatan perdagangan global, dan dampak dari putusnya dengan Amazon.com Inc.

Penurunan saham FedEx membebani saham-saham unggulan atau blue-chip industri Dow. Saham perusahaan pengiriman paket saingannya, United Parcel Service Inc terseret turun 1,9 persen. Kerugian di saham FedEx dan UPS mengirim Dow Jones Transport Average turun 0,9 persen.

Tetapi Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi untuk sesi kelima berturut-turut.

Sekalipun terjadi kerugian nominal pada S&P 500, analis mengatakan sentimen pasar sebagian besar tetap optimis menyusul pengumuman minggu lalu dari kesepakatan awal perdagangan AS-China. Pada awal sesi, S&P 500 mencapai rekor tertinggi kelima berturut-turut.

"Investor menjadi jauh lebih nyaman dengan jalur hal-hal yang telah menjadi awan gelap di pasar," kata Kepala Investasi Vantagepoint Investment Advisers, Wayne Wicker di Washington. "Ini hanya sedikit jeda setelah berjalan dengan kuat."

Pasar sebagian besar mengabaikan kemungkinan pemakzulan Presiden AS Donald Trump ketika Dewan Perwakilan bersiap untuk pemungutan suara bersejarah di kemudian hari pada dua pasal yang menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaannya dan menghalangi Kongres.

Pemakzulan akan memiliki sedikit pengaruh pada faktor-faktor yang paling berpengaruh di pasar AS, kata Kepala Investasi Boston Private, Shannon Saccocia. "Itu tidak mengubah apa yang dilakukan Fed," katanya. "Itu tidak mengubah apa yang terjadi dari perspektif China."

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 27,88 poin atau 0,10 persen, menjadi berakhir di 28.239,28 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 1,38 poin atau 0,04 persen, menjadi ditutup di 3.191,14 poin. Indeks Komposit Nasdaq menambahkan 4,38 poin atau 0,05 persen menjadi berakhir di 8.827,74 poin.

Saham-saham berkapitalisasi kecil dalam Russell 2000 mencapai level tertinggi dalam 14 bulan dan berakhir 0,25 persen lebih tinggi.

Saham Facebook Inc naik 2,1 persen, memberikan dorongan terbesar ke S&P 500, karena Deutsche Bank menaikkan target harganya di bursa.

Volume transaksi di bursa Amerika Serikat mencapai 7,72 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,95 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Dolar sedikit menguat, didongkrak kenaikan imbal hasil surat utang AS

Baca juga: Harga minyak sedikit naik, ditopang ekspektasi permintaan tahun depan

Baca juga: IHSG diprediksi bergerak variatif, dipengaruhi isu pemakzulan Trump

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019