Gorontalo (ANTARA News) - Hanya berselang satu hari, dua anak usia bawah lima tahun (balita) bergizi buruk di Kota Gorontalo meninggal dunia akibat tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai.Peristiwa itu terjadi sekaligus pada dua keluarga yang tinggal di wilayah yang sama, yakni Kelurahan Molosifat U, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo.Sebelumnya, pada Minggu malam (19/10), seorang balita bernama Farrel Variasi (1,7), meninggal dunia setelah satu bulan lamanya mengalami penyusutan berat badan yang cukup drastis.Anak ketiga dari pasangan Rustam Variasi (36) dan Salma Abbas (26) itu, hanya dirawat seadanya di rumah mereka karena alasan keterbatasan ekonomi keluarga."Kami terpaksa merawatnya di rumah, karena sama sekali tidak punya kartu jaminan kesehatan masyarakat miskin, yang katanya bisa meringankan biaya pengobatan di rumah sakit," Ujar Rustam, yang sehari-hari mengandalkan penghidupan keluarganya, dengan menjadi pengemudi becak motor itu. Keesokan harinya, pada Senin (20/10), di kelurahan yang sama, kembali terjadi peristiwa serupa, kali ini menimpa seorang balita bernama Muhammad Glenn Arifiansah Muharram (1,6), putra kedua dari pasangan Ryan Muharram (26) dan Erwina Biludi (24). Walau sebelumnya sempat dirawat rumah sakit Aloei Saboe selama kurang lebih satu minggu, Glen yang menyusut badannya karena menderita disentri itu, terpaksa harus dipulangkan ke rumahnya, karena pihak keluarga tidak mampu menanggung biaya rumah sakit dirawat lebih lama. Terkait dengan hal itu, pihak Puskesmas Kota Utara, yang membawahi pelayanan kesehatan warga setempat, membantah bahwa pihaknya "tidak peduli" dengan peristiwa tersebut. "Kami sama sekali tidak tahu menahu, jika ada balita yang mengalami gizi buruk di wilayah ini," kata Koordinator Gizi Puskesmas Kota Utara, Mien Laksmi Manoppo. Menurutnya, hal itu, bisa saja terjadi, pihak keluarga enggan dan malu memeriksakan anaknya yang mengalami kurang gizi, tanpa sadar bahwa hal itu bisa berakibat fatal.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008