Moskow (ANTARA News)- Rusia melakukan peluncuran sebuah rudal antar benua Stilet, Rabu sebagai bagian dari pemeriksaan yang diperlukan untuk memperpanjang masa layanan senjata itu sampai tahun 2010, kata pasukan rudal strategis. Rudal yang memiliki satu tipe yang diluncurkan tahun 1979 dan dikenal di Barat sebagai SS-19, ditembakkan dari pusat ruang angkasa Baikonur yang disewa Rusia di bekas republik Sovyet Kazakhstan, kata pernyataan pasukan itu. Pernyataan itu tidak menyebutkan secara khusus di mana rudal itu mendarat. "Hasil-hasil peluncuran itu menegaskan sebuah keputusan untuk memperpanjang waktu eksploitasi salah satu dari rudal-rudal yang paling dipercaya sampai 31 tahun," tambahnya. Rusia yang bangkit kembali menganggap potensi nuklirnya sebagai satu argumen untuk mendukung klaimnya bagi satu peran internasional yang lebih kuat dalam menghadapi hubungan Moskow dengan Barat yang memburuk. Para pemimpin Rusia menjanjikan puluhan juta dolar AS bagi militer untuk mengembangkan tipe-tipe baru roket, yang dapat menembus sistem pertahanan rudal termasuk satu yang sedang dibangun AS. Peluncuran ujicoba senjata-senjata baru merupakan hal yang rutin dalam beberapa tahun belakangan ini dan Kremlin mengatakan krisis keuangan Rusia tidak akan mengecilkan hatinya bagi pengeluaran sebanyak yang diperlukan. Akan tetapi, militer Rusia mengatakan tipe-tipe rudal yang ada cukup kuat untuk menjadi penangkal nuklir yang dapat dipercaya dan dapat digunakan lebih lanjut setelah ujicoba-ujicoba yang mengkonfirmasikan kondisi teknisnya bagus. Awal bulan ini, Rusia melakukan ujicoba rudal Topol yang telah masuk dalam persenjataan negara itu selama 21 tahun. "Memperpanjang waktu eksploitasi bagi Stilet memungkinkan membebaskan dana yang besar bagi kebutuhan-kebutuhan penting lain negara," kata pernyataan itu. "Pengeluaran tahunan untuk riset dan konstruksi sebanding dengan pembangunan satu rudal baru," demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008