Jakarta (ANTARA News) - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengharapkan program subsidi benih unggul yang digulirkan pemerintah pada tahun ini tidak hanya terbatas pada padi tetapi juga pada komoditas lainnya. Ketua Badan Pertimbangan Organisasi HKTI, Siswono Yudhohusodo di Jakarta, Rabu mengatakan pada tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran untuk subsidi pupuk, subsidi bunga kredit dan subsidi benih sebesar Rp10,1 triliun. "Subsidi untuk benih sebaiknya diarahkan untuk benih unggul tidak hanya sebatas padi tapi juga benih aneka komoditas lainnya," katanya. Menurut dia, subsidi benih unggul sangat penting dilakukan karena kondisi petani di Indonesia sangat miskin serta amat tertinggal dalam teknologi. Kondisi tersebut, tambahnya, menjelaskan mengapa produksi kopi Indonesia mengalami penurunan dari dua ton per hektar menjadi 1,5 ton per hektar dalam 20 tahun terakhir. Selain itu, produksi gula per hektar tanaman tebu juga terus merosot dari 15 ton per hektar pada zaman Belanda menjadi enam ton per hektar saat ini. "Seharusnya dengan adanya kemajuan maka produksi semestinya semakin tinggi dan biaya semakin murah serta kualitas makin baik," katanya. Siswono mengatakan kebijakan pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp10,1 triliun untuk subsidi pupuk, subsidi bunga kredit dan subsidi benih serta Rp 6,4 triliun untuk pengairan tersebut mampu memacu 440 pemda di kabupaten/kota meningkatkan alokasi anggaran untuk sektor pertanian. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008