Taipei (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Taiwan, Chen Chao-min, Rabu, memerintahkan semua pesawat tempurnya dilarang terbang selama tiga hari bagi keperluan pemeriksaan keamanan menyusul jatuhnya pesawat kedua dalam dua hari saja.
"Dengan perasaan sedih, saya mohon maaf kepada semua saudara setanah air di Taiwan, dan Kementerian Pertahanan telah memerintahkan agar semua pesawat tempur, kecuali yang sedang melakukan pengintaian rutin atau misi pencarian, untuk dilarang terbang selama tiga hari bagi pemeriksaan keamanan," Chen mengemukakan kepada Parlemen, seperti dilaporkan DPA.
Pernyataannya muncul setelah para anggota parlemen oposisi mengajukan pertanyaan kepadanya terkait jatuhnya helikopter pemburu kapal selam dalam latihan terbang malam Selasa, sehari setelah jet tempur yang dikembangkan secara swadaya, Indigenous Defence Fighter (IDF), jatuh.
Helikopter S70-C milik AL Taiwan dengan lima awak jatuh di lepas pantai Hualien, sehingga menyebabkan tewasnya dua orang dan cederanya dua lainnya.
Awak kelima masih dinyatakan hilang dan tim pencari militer masih terus melakukan pencarian atas petugas tersebut.
Pada Senin, IDF, yang dibuat Taiwan dengan teknologi AS, hilang bersama dua pilotnya dalam penerbangan latihan di lepas pantai Pulau Penghu.
Tim pencari menemukan beberapa potongan dari reruntuhan pesawat, Selasa, dan menemukan rekaman penerbangan, yang biasa disebut kotak hitam, Rabu pagi, namun hingga kini masih belum ditemukan kedua pilot yang dinyatakan hilang. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008