Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya bursa bursa regional menekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi ditutup turun 3,48 persen.
IHSG sesi pagi ditutup melemah 50,060 poin menjadi 1.390,089 dan indeks LQ45 terkoreksi 12,231 poin atau 4,35 persen ke posisi 268,635.
Analisa PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam riset hariannya, mengungkapkan bursa diwarnai oleh aksi "take profit" (ambil untung), terutama di saham pertambangan terkait turunnya harga minyak mentah di bursa New York Mercantile Exchange sebesar 1,32 persen menjadi 73,27 dolar AS per barel.
Selain itu, turunnya bursa AS dengan Indeks Dow Jones Selasa malam ditutup turun 231 poin menjadi 9.033,66 dan langsung diikuti oleh bursa regional, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang terkoreksi 430,67 ke 14.610,49, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo melemah 518,16 poin ke level 8.788,08 dan indeks Straits Times di bursa Singapura yang turun 68,89 poin ke posisi 1.851,90.
Kondisi inilah yang membuat pergerakan saham di BEI didominasi saham yang turun sebanyak 129 dan saham naik hanya 12, sedangkan 23 tidak bergerak dan 296 belum diperdagangkan.
Penurunan indeks BEI dipimpin turunnya berapa saham-saham unggulan, diantaranya Antam yang terkoreksi Rp60 menjadi Rp1.100, Timah turun Rp80 ke posisi Rp1.100, Telkom anjlok Rp400 ke level Rp6.700, Gas Negara negatif Rp100 ke Rp1.620, Tambang Batubara Bukit Asam terkikis Rp350 ke harga Rp5.500 dan Astra Agro Lestari terjun Rp550 menjadi Rp6.850.
Perdagangan berjalan sepi, hal ini terlihat dari volume perdagangan yang hanya 506,012 juta saham dengan nilai Rp542,594 miliar dari 17.325 kali transaksi. (*)
Copyright © ANTARA 2008