Cilacap, (ANTARA News) - Dua hari menjelang Kejaksaan Agung (Kejakgung) mengumumkan eksekusi tiga terpidana mati kasus Bom Bali I, Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra, sejumlah wartawan dari berbagai media massa mulai merapat ke Dermaga Wijayapura, Cilacap, untuk memantau Pulau Nusakambangan.
Bahkan, Rabu (22/10), salah satu televisi nasional, Metro TV, menerjunkan satu tim siaran langsungnya.
Selain itu, televisi Australia, Channel 9, telah menempatkan wartawannya di Cilacap.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, mereka tidak ingin kecolongan seperti saat eksekusi mati terhadap Tibo.
"Dulu, saat eksekusi Tibo, Kejakgung mengumumkannya pasca-eksekusi sehingga kita tidak ingin kecolongan lagi," kata Desi Fitriyani dari Metro TV.
Selain Metro TV, sejumlah televisi nasional lainnya juga akan menurunkan tim siaran langsungnya.
"Tim kita kemungkinan akan tiba di Cilacap besok (Kamis)," kata Wari, `stringer` TVOne.
Sementara itu aktivitas di Dermaga Wijayapura relatif normal dan tidak ada peningkatan pengamanan.
Seperti diketahui, Kejagung berencana akan mengumumkan eksekusi Amrozi dan kawan kawan pada 24 Oktober 2008 mendatang.
"Kepastian hari H eksekusi Amrozi akan diumumkan oleh Jaksa Agung pada 24 Oktober 2008," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Jasman Pandjaitan, di Jakarta, Senin (13/10).
Kapuspenkum mengatakan, pengumuman eksekusi itu dilakukan untuk menepis anggapan bahwa Kejaksaan Agung sengaja menunda-nunda eksekusi terhadap Amrozi dan kawan kawan.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008