Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan bahwa pada tahap awal ini, air minum wakaf yang dibagikan secara gratis tersebut akan disalurkan kepada kurang lebih 100 pesantren dan 100 masjid yang ada di wilayah Kabupaten Malang.
"Untuk wilayah Malang, minimal akan disalurkan untuk 100 masjid dan 100 pesantren, karena mengikuti program beras untuk santri Indonesia," kata Ahyudin, di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.
Langkah untuk menyalurkan air minum wakaf secara gratis tersebut, lanjut Ahyudin, dalam upaya untuk mengentaskan masalah kemiskinan. Penyaluran air minum kemasan tersebut, rencananya akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.
Penyaluran air minum wakaf tersebut akan dilakukan setiap bulan, dan diprioritaskan untuk masjid, sekolah, madrasah, dan pesantren, termasuk kegiatan keagamaan yang ada di berbagai wilayah di Indonesia.
Untuk wilayah Pulau Jawa, pada tahap awal, akan disalurkan sebanyak 100.000 karton air minum wakaf gratis. Dan, untuk di wilayah Jawa Timur, sumber mata air yang dipergunakan untuk air minum wakaf gratis tersebut berasal dari wilayah Pasuruan.
"Kami targetkan, pada pertengahan Januari 2020 itu bisa 100.000 karton, dan itu akan berlanjut setiap bulannya. Saya yakin ini akan menjadi mesin yang hebat untuk mengentaskan kemiskinan," kata Ahyudin.
Langkah untuk menyalurkan ratusan ribu botol air minum wakaf tersebut, dilatarbelangi persoalan kemiskinan yang menjadi perhatian dari ACT. Menurut Ahyudin, ketersediaan air juga terkait erat dengan ketersediaan pangan.
Selain menyalurkan air minum wakaf tersebut, ACT juga memiliki program Beras Untuk Santri Indonesia (Berisi), dengan menyalurkan beras di beberapa wilayah seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019