Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak dunia melemah di perdagangan Asia Rabu di tengah kekhawatiran terbaru seputar permintaan energi yang dihadapkan pada pelemahan pertumbuhan global, kata deaaler. Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Desember turun 1,05 dolar ke posisi 71,13 dolar per barel dari penutupan pada Selasa di Amerika Serikat yang tercatat 72,18 dolar per barel, Selasa, demikian diwartakan AFP. Kontrak untuk November yang berakhir Selasa, ditutup pada kisaran 70,89 dolar per barel. Sementara minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman Desember turun 97 sen menjadi 68,75 dolar per barel. Harga-harga minyak mentah telah sedikit menguat dalam beberapa sesi terakhir di tengah tumbuhnya tanda-tanda bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan memangkas produksinya pada saat kartel itu mengadakan pertemuan di Wina pada Jumat mendatang. Namun, kekhawatiran seputar melemahnya konsumsi energi di seluruh negara-negara maju dunia masih terus berkembang. "Kekhawatiran seputar pelemahan permintaan minyak telah menekan harga minyak, meskipun pertemuan OPEC pada 24 Oktober mendatang diperkirakan akan menurunkan target produksi," kata David Moore, strategi komoditi pada Commonwealth Bank of Australia. Harga minyak mentah turun lebih dari 50 persen dari rekor tinggi yang dicapai pada Juli lalu di atas 147 dolar per barel, didorong seruan dari negara-negara anggota utama OPEC agar kartel tersebut memangkas produksi pada saat mereka mengadakan pertemuan pada Jumat mendatang di Wina. Utusan Iran untuk OPEC Senin menyampaikan gagasan bahwa kartel tersebut mungkin menyepakati pada pertemuan pekan ini untuk memangkas produksi dalam beberapa tahapan, kantor berita Iran, IRNA melaporkan. "Perbedaan angka (untuk besaran penurunan) tengah dibicarakan di antara negara anggota OPEC," kata Mohammad Ali Khatibi seraya menambahkan bahwa perkiraan pengurangan berkisar antara satu hingga tiga juta barel per hari. "Jika tiga juta barel penurunannya pada satu kali dari produksi OPEC, pasar akan pulih, tetapi di mana ada kemungkinan bahwa penurunan ini akan dilakukan dalam beberapa tahap dan nampaknya OPEC sedang menyiapkan untuk penurunan produksi dengan satu juta barel per hari dalam tahapan pertamanya," katanya. Analis dari Societe Generale mengatakan bahwa OPEC kemungkinan akan mengumumkan penurunan produksi satu juta barel per hari pada pertemuan Jumat. "Kami percaya bahwa OPEC akan mengumumkan penurunan dalam kuota satu juta barel per hari," kata analis Societe Generale itu. Sementara itu, Libya anggota OPEC mengatakan Senin bahwa pihaknya mendukung pemangkasan produksi lebih dari satu juta barel per hari.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008