Denpasar (ANTARA News) - Sekitar 15 ribu penyandang tuna daksa di Bali membutuhkan uluran bantuan sosial untuk mendapatkan kaki dan tangan palsu, demikian Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Bali Drs. Anak Agung Gede Alit di Denpasar, Rabu."Kami sedang mendata secara rinci terhadap penyandang yang membutuhkan alat bantu, khususnya dari kalangan keluarga kurang mampu sehubungan kesanggupan dari Yayasan Peduli Tuna Daksa Indonesia (PDKI) untuk membantunya," kata Agung Alit. Ia mengungkapkan, Dinas sosial Kabupaten/kota seBali bekerjasama dengan para aparat desa telah mendata para penyandang cacat tuna daksa untuk diberi bantuan alat sesuai jenis cacat tubuhnya. Bantuan itu diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan diri dan membantu aktifitas keseharian mereka. "Dengan sentuhan alat bantu itu diharapkan mereka mampu mandiri," harap Agung Alit. Sementara itu, Ketua Yayasan PDKI Jaikishin Pursani menjelaskan, pihaknya telah membantu 967 kaki dan tangan palsu kepada para penyandang cacat tubuh di sejumlah daerah Indonesia. Bantuan alat bagi penyandang cacat tubuh tersebut akan terus diberikan kepada mereka yang membutuhkan dan diberikan secara berkesinambungan ke seluruh daerah, termasuk Bali. Bantuan kaki dan tangan palsu yang diberikan secara cuma-cuma tahap pertama di Bali sendiri telah diberikan kepada 25 orang dan terus bertambah sesuai permintaan, terang Jaikishin. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008