Moskow (ANTARA News) - Pemimpin Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Selasa, membela keputusan tepat organisasinya berupa rencana pengurangan produksi minyaknya, dengan menolak tuduhan PM Inggris Gordon Brown yang menyatakan tindakan pengurangan sebagai skandal.
Sekjen OPEC Abdalla Salem El-Badri mengatakan organisasinya tidak memiliki tanggung jawab untuk harus menjaga produksi tinggi, juga harga minyak agar rendah, sehingga bisa mengurangi beban "sakit" Barat yang diakibatkan krisis finansial global.
"Kami dari negara-negara miskin dan kami ... tidak memiliki kapabilitas untuk menjamin krisis finansial yang diciptakan oleh Mr Brown dan lainnya di AS," kata El-Badri kepada pers.
"Jika Mr Brown benar-benar prihatin terhadap warga dan rakyatnya, sebagaimana dia katakan, dia seharusnya melihat pada pajak yang dibebankan pada mereka," kataya, seraya mengungkapkan bahwa 55 persen dari biaya BBM di Inggris berasal dari beban pajak.
Harga minyak dunia telah meningkat kembali akhir-akhir ini sesuai dengan harapan OPEC yang akan mengurangi produksinya pada pertemuan Jumat, meski masih sekitar setengahnya dari rekor tertinggi 147 dolar lebih per barel pada Juli.
Brown pada Jumat lalu mengatakan keputusan OPEC yang berencana mengurangi produksi di tengah krisis ekonomi global adalah skandal. Ia sebelumnya mengemukakan bahwa rencana pengurangan sebagai hal yang salah bagi perekonomian dunia.
El-Badri menolak untuk menanggapi langsung apakah OPEC akan menurunkan produksi minyaknya pada Jumat mendatang, namun ia memperingatkan," jika segala sesuatunya tetap seperti ini, kelebihan suplai akan membesar pada 2009," demikian AFP.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008