Mensos Juliari P. Batubara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengungkapkan semangat anak-anak untuk terus berprestasi harus didukung sebab mereka adalah generasi muda yang kelak akan membawa perubahan dalam kehidupan keluarganya.
"Jadi pemerintah tidak hanya sekadar menyusun program kerja atau program sosial, tapi yang lebih penting adalah bagaimana kemiskinan itu tidak ditransfer ke generasi berikutnya,” katanya.
Selanjutnya Menteri yang akrab disapa Ari meminta masyarakat turut mendukung program Kemensos dalam bidang pemberdayaan masyarakat sehingga dalam kurun waktu tertentu masyarakat prasejahtera dapat berdaya dan mandiri secara ekonomi.
Baca juga: Kemensos: Penerima PKH diharapkan raih graduasi sejahtera mandiri
"Kemensos akan terus aktif membantu masyarakat prasejahtera yang berkeinginan mempunyai usaha. Ke depan kami telah siapkan program-program pemberdayaan ekonomi dan pendampingan bagi mereka," katanya.
PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga prasejahtera yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) PKH.
Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka.
Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi.
Melalui PKH, keluarga prasejahtera didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan.
Baca juga: Sri Mulyani tetap cairkan dana Program Keluarga Harapan awal 2020
PKH diarahkan untuk menjadi episentrum dan “center of excellence” penanggulangan kemiskinan yang menyinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional.
Pihaknya tahun ini menerjunkan Tim Ekspedisi Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) Lintas Banua Bergerak sebagai salah satu rangkaian kegiatan menjelang puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019 yang jatuh pada 20 Desember 2019.
Tim ekspedisi LBKS menempuh enam etape secara estafet dimulai pada 14 Desember hingga 19 Desember 2019 dengan rute Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, dan berakhir di Kota Banjarmasin.
Dalam pelaksanaan LBKS tahun 2019, Kementerian Sosial menghadirkan Anak Berprestasi dan KPM Graduasi Sejahtera Mandiri di setiap etape.
Sejumlah siswa berprestasi dari KPM PKH di antaranya Annisa (16) siswi kelas 12 di SMKN 1 Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel.
Annisa mendapatkan penghargaan dari Kementerian Sosial atas ketekunan dan semangatnya dalam seni tari, serta menginspirasi bagi anak-anak KPM PKH lainnya untuk berprestasi.
Selain Annisa juga ada Riyadi Saputra (14) dan Misnawati (14) yang juga mendapatkan penghargaan. Riyadi bersama tim keseniannya menjadi juara dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Kalses.
Ia kemudian melanjutkan prestasinya menjadi wakil Kalsel dalam kejuaraan serupa di tingkat nasional. Adapun Misnawati meraih juara III Olimpiade Sains Mata Pelajaran Matematika Tingkat Kabupaten HSS Tahun 2019.
Baca juga: Mensos pastikan akan perbaiki jika ada kesalahan administrasi PKH
Baca juga: Mensos yakin temuan Ombudsman RI terkait PKH bukan disengaja
Baca juga: Ombudsman RI temukan malaadministrasi dalam penyelenggaraan PKH
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019