Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan mengikuti pertemuan puncak pemimpin ASEAN dan ASEAN+3 sebelum mengikuti pertemuan puncak Asia Europe Meeting (ASEM) di Beijing, China."Sebelum mengikuti KTT ASEM, Presiden akan mengikuti pertemuan puncak pemimpin ASEAN pada 23 Oktober dan ASEAN+3 pada 24 Oktober di Beijing," kata juru bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal di Kantor Kepresidenan Jakarta, Selasa.Menurut Dino, Presiden Yudhoyono menyambut gembira keputusan diadakannya pertemuan puncak ASEAN --Indonesia, Malaysia, Brubei, Kamboja, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar, Vietnam, Singapura-- dan ASEAN+3 (ASEAN+Jepang, Korea Selatan dan China) menjelang KTT ASEM pada 24-25 Oktober mendatang."Presiden telah mengambil peran aktif dalam mendorong terwujudnya KTT ASEAN dan ASEAN+3 di sela-sela KTT ASEM," ujarnya. Dino mengatakan dalam pertemuan puncak ASEAN dan ASEAN +3 tersebut para pemimpin ASEAN dan mitranya akan membahas upaya menghadapi krisis perekonomian dan keuangan yang saat ini melanda dunia. Selain mengikuti pertemuan puncak ASEAN dan ASEAN +3, Presiden Yudhoyono juga dijadwalkan melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden China Hu Jintao, PM China Wen Jibao, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Thailand Somchai Wongsawat, dan PM Kamboja Hun Sen. "Presiden juga akan menghadiri one-on-one business meeting dan melakukan video conference dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, PM Polandia Donald Tusk dan PM Denmark Denmark Anders Fogh Rasmussen untuk membahas kelanjutan peta jalan Bali," katanya. Dino menjelaskan, dialog antara Presiden Yudhoyono dengan timpalannya dari Polandia dan Denmark serta Sekjen PBB diperlukan untuk terus menjaga momentum pembahasan isu perubahan iklim. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Presiden Yudhoyono setidaknya akan melakukan pidato sebanyak dua kali yaitu pada KTT ASEM dengan tema perubahan iklim dan pada "working lunch" di sela-sela KTT ASEM dengan tema isu global. Sementara itu KTT ASEM yang diselenggarakan pada 24-25 Oktober, kata Dino, akan membahas mengenai upaya mempromosikan perdagangan dan investasi Asia Eropa, pembangunan berkelanjutan, pembangunan internasional dan kawasan, memperkuat dialog antar-peradaban dan isu-isu global yang menjadi perhatian kedua belah pihak. ASEM yang dibentuk di Bangkok pada 1996 beranggotakan 45 mitra, 43 negara, Sekretariat ASEAN dan Komisi Uni Eropa. Pada KTT ke-7 ASEM kali ini yang bertema "Vision and Action Toward Win-Win Solution" diharapkan para kepala negara/pemerintahan dapat kembali menggali potensi yang dimiliki ASEM bagi perwujudan kerja sama yang bersifat saling menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat di kedua kawasan. LNG Tangguh Ketika ditanya mengenai peluang Presiden Yudhoyono akan membahas mengenai masalah LNG Tangguh dalam pertemuan dwipihak dengan Cina, Dino mengatakan peluang tersebut tetap ada. "Pembicaraan mengenai LNG Tangguh terus berjalan, saya kira ada peluang Presiden akan menyinggung kasus itu," katanya dan menambahkan bahwa isi pembicaraan kedua kepala negara/pemerintahan tidak dapat diprediksi. Presiden Yudhoyono akan bertemu Presiden China Hu Jintao dan PM Wen Jibao pada 26 Oktober 2008. Secara keseluruhan Presiden dengan didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri terkait akan melakukan kunjungan kerja di Beijing, China selama lima hari, 22-26 Oktober 2008.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008