Jakarta, 21/10 (ANTARA) - Sekjen Depbudpar Wardiyatmo mengatakan, target mengurangi angka kemiskinan hingga 50% sampai dengan tahun 2015, seperti yang tercantum dalam Millenium Development Goals (MDGs), akan menjadi tantangan dalam menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan kepariwisataan nasional jangka menengah dan panjang. "Sektor pariwisata merupakan salah satu instrumen dalam wemujudkan tujuan pembangunan millenium, yakni meningkatkan kesejahteraan melalui penciptaan lapangan kerja sehingga dapat menekan tingkat kemiskinan masyarakat," kata Wardiyatmo ketika memberikan pengarahan pada forum diskusi dengan wartawan dalam Forum Penyusunan Kebijakan dan Perencanaan Pembangunan Pariwisata Nasional di Hotel Borobudur Jakarta, Senin malam (20/10). Menurut Wardiyatmo, sejumlah isu global lainnya yang mengemuka seperti globalisasi dan liberalisme, daya saing pariwisata Indonesia di pentas dunia, serta perubahan iklim global akan menjadi tantangan dalam menyusun kebijakan dan perencanaan pembangungan pariwisata jangka menengah dan panjang. "Hasil saat ini daya saing pariwisata kita, menurut World Economic Forum (WEF) 2008, berada di ranking ke-80. Tantangan kita di masa datang, bagaimana ranking tersebut dapat diperbaiki, misalnya menempati urutan dua puluh besar," kata Wardiyatmo yang didampingi Prof. Windu Noryati dari Pusat Kajian Pariwisata UGM sebagai moderator dan penyusun masukan. WEF 2008 menetapkan daya saing pariwisata Indonesia pada urutan ke-80 dari 130 negara. Urutan pertama ditempati Switzerland dengan skor 5.63, diikuti Austria dan Jerman. Sedangkan Singapura berada di ranking 16 dengan skor 5.05. Malaysia dan Thailand masing-masing di ranking 32 dan 42. Forum diskusi dengan media yang diikuti sekitar 20 wartawan dan penulis senior pariwisata tersebut menghasilkan sejumlah masukkan dan pemikiran. Forum diskusi menurut rencana hari ini (Selasa,21/10) dilanjutkan dengan kalangan pelaku bisnis atau industri pariwisata. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131, Fax: 021 - 3849715
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008