Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 53 persen masyarakat Indonesia menyatakan tidak puas terhadap kinerja parpol lama, sementara saat yang sama 49 persen menyatakan tidak mempercayai parpol-parpol baru. Statistik opini publik ini adalah salah satu hasil jajak pendapat tentang "Realita Politik Jelang Pemilu 2009" yang diselenggarakan Lembaga Riset Informasi (LRI) di Jakarta, Selasa. Direktur Eksekutif LRI Johan Silalahi mengungkapkan, dari 2.400 responden yang disurvei serentak pada 25 Agustus hingga 7 September 2008 di 33 provinsi, hanya 35 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja parpol lama dan 12 persen sisanya menjawab tidak tahu. Sementara untuk parpol pendatang baru, hanya 29 persen responden yang menyatakan percaya dan 22 persen sisanya menjawab tidak tahu. Yang menggembirakan adalah 83 persen masyarakat menyatakan akan turut berpartisipasi memilih pada pemilu mendatang, sedangkan yang menyatakan tidak akan ikut pemilu hanya tiga persen. Sebagian besar masyarakat (72 persen) menyampaikan alasan bahwa mengikuti pemilu adalah perwujudan hak warga negara. "Sedangkan alasan dari 40 persen responden yang menyatakan tidak akan ikut pemilu adalah tidak adanya parpol yang mewakili aspirasi rakyat," terang Johan. Pada survei yang memakai metode sampling gugus bertahap (multi-stage cluster) dan tingkat kepercayaan 95 persen itu, diukur pula tingkat popularitas parpol kontestan pemilu 2009. Survei menunjukkan, popularitas Golkar masih yang tertinggi diantara parpol peserta pemilu 2004 dengan prosentase 33,9 persen, disusul PDIP yang mendapatkan 28,1 persen.Dari jajaran parpol baru, parpol yang paling diketahui secara spontan oleh masyarakat dengan prosentase terbesar adalah Hanura sebesar 34,2 persen. Parpol baru lain yang paling dikenal masyarakat adalah Partai Gerindra dengan prosentase pemilih 25,2 persen. Dari survei yang sama juga diketahui, masyarakat menilai cara terefektif untuk memperkenalkan parpol adalah melalui iklan di TV (44,8 persen), dialog publik (30,2 persen) serta kampanye arak-arakan (13,3 persen). Ditemukan pula fakta, sebesar 42 persen masyarakat mengaku pernah menghadiri kegiatan kampanye parpol di Indonesia, sedangkan 58 persen lainnya menyatakan belum pernah hadir. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008