"Bagaimana umat Islam di Kabupaten Bogor lebih bersinergi, antara umat dengan pemerintah," ujarnya usai menghadiri Ijtima 3.000 Ulama bertajuk "Ulama dan Masa Depan Indonesia" itu.
Menurut Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, para ulama di Kabupaten Bogor berpeluang untuk berkiprah dalam program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, salah satunya mengisi kekosongan posisi guru agama.
"Kita mematangkan ulama-lama muda, kalau kekurangan guru agama bisa dari sini. Agar mereka bisa berpartisipasi untuk pembangunan," kata Ade Yasin.
Pasalnya, pada Ijtima 3.000 Ulama, digelar pula Wisuda Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan ke-XIII. Program PKU ini berlangsung selama empat bulan setiap tahunnya. Para pesertanya berjumlah 50 orang yang lulus seleksi, berasal dari utusan MUI Kecamatan, Pondok Pesantren, Ormas Islam, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Bogor.
"Pembekalan dari segi keagamaan. Ketika masuk mereka harus punya dasar, di sini hanya memoles agar lebih kompetitif, syaratnya kan sarjana dan bisa baca tulis Al-Quran," bebernya.
Ade Yasin mengaku terkesan atas konsistensi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor menyelenggarakan PKU. Karena, di Jawa Barat, hanya Kabupaten Bogor yang secara konsisten menggelar PKU dari tahun ke tahun, sehingga PKU Kabupaten Bogor akan dijadikan percontohan.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Aji mengatakan, keistiqomahan MUI menyelenggarakan program kaderisasi ulama ini merupakan buah kerja sama yang baik antara MUI Kabupaten Bogor dengan Pemkab Bogor.
"Tentu ini berjalan atas kerjasama yang baik, terjalinnya sinergitas antara ulama dan umara, antara MUI dengan Pemerintah Daerah, alhamdulillah," ujar KH Mukri.
Baca juga: Ijtima 3.000 ulama melahirkan sembilan poin kesepakatan
Baca juga: Ma'ruf Amin akan orasi dalam Ijtima 3.000 Ulama di Bogor
Baca juga: Ijtima 3.000 Ulama akan kembali berlangsung di Cibinong Bogor
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019