"Kami dari pemerintah provinsi dan Wakil Gubernur pun mengatakan ambillah jalan keluar yang terbaik pesan dari Wakil Gubernur," kata Pj Sekda Babel Yulizar Adnan.Belitung,Babel (ANTARA) - Kasus kericuhan yang terjadi antara Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan para penambang bijih timah ilegal di Sungai Sengkelik, Kecamatan Sijuk, Belitung pada 2 November 2019 lalu, berakhir damai.
Kesepakatan damai ini diperoleh setelah dilakukan pertemuan antara Bupati Belitung Sahani Saleh, Pejabat Sementara Sekda Provinsi Bangka Belitung Yulizar Adnan, Staf Khusus Gubernur Bangka Belitung Bidang Hukum Zaidan, Polres Belitung, dan perwakilan penambang, di Tanjung Pandan, Selasa.
"Kami dari pemerintah provinsi dan Wakil Gubernur pun mengatakan ambillah jalan keluar yang terbaik pesan dari Wakil Gubernur," kata Pj Sekda Babel Yulizar Adnan.
Baca juga: Bentrokan Satpol PP dengan penambang di Belitung berakhir damai
Menurut dia, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah belum sempat hadir dalam pertemuan tersebut dikarenakan masih ada kegiatan lain di Pangkalpinang.
"Pak Wagub belum bisa hadir hari ini, karena masih ada kegiatan berkaitan dengan pengembangan Kabupaten Bangka Utara," ujarnya.
Ia berharap, dalam pertemuan ini masing-masing pihak bisa saling memaafkan atas kejadian lalu, yaitu insiden kericuhan dalam kegiatan penertiban aktivitas tambang bijih timah ilegal di wilayah itu.
"Kita semua tidak menginginkan kejadian seperti ini, namun pada saat itu mungkin kita sama-sama khilaf atau bagaimana sehingga terjadi masalah ini," katanya pula.
Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan pertemuan yang dilakukan tersebut menghasilkan kesepakatan damai.
"Jadi dari hasil ini kesepakatan damai tidak ada tuntutan pidana dan perdata, kami sepakat damai," katanya lagi.
Baca juga: Bupati Belitung: Tindakan pembakaran picu emosi penambang
Sedangkan untuk barang bukti yang dirusak dan sedang diamankan di Mapolres Belitung akan segera dikembalikan.
"Tidak ada tuntut menuntut dalam segala hal dan mereka mencabut surat laporan kepolisian sendiri," ujarnya.
Dia berharap, agar peristiwa ini tidak kembali terulang dan menjadi pelajaran bagi sesama.
"Otomatis ini menjadi pelajaran dan jangan sampai terulang hal-hal semacam ini itu kan sebagai musibah jangan sampai kedua kali," katanya pula.
Pewarta: Kasmono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019