Jakarta (ANTARA) - Tim polo air putra DKI Jakarta berhasil mempertahankan gelar juara pada kejuaraan nasional Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019 yang berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.
DKI Jakarta berhak meraih medali emas usai mengalahkan tim polo air Jawa Barat pada babak final dengan skor 14-10.
Atas kemenangan itu, DKI Jakarta telah mencatatkan tiga kali kemenangan secara beruntun sejak IOAC digelar 2016 silam. Sementara bagi Jawa Barat, mereka harus puas tiga kali finis di posisi runner up.
"Secara kesuluruhan sudah bagus, dan targetnya mau jadi juara di pra-PON kali ini. Tadi anak-anak agak lambat start-nya jadi ketinggalan 1-3 di babak pertama. Tapi puji Tuhan, anak-anak main baik dan memperbaiki kesalahan kecil," ujar pelatih tim polo air DKI Jakarta Benny Respati.
Baca juga: Atlet Pelatnas dominan di hari pertama IOAC 2019
Baca juga: Jawa Barat ingin jadi kiblat polo air Indonesia
Pada laga final kali ini, DKI Jakarta memulai permainan dengan telat sehingga memaksa mereka harus tunduk 1-3 atas Jawa Barat di babak pertama.
Di babak kedua, kedua tim bermain cukup sengit bahkan saling kejar-kejaran dalam hal menciptakan skor. Jawa Barat juga kerap melakukan serangan bertubi-tubi, namun sayang serangan mereka selalu salah sasaran. Kiper DKI Jakarta Novian Dwi Putra juga tampil apik setelah beberapa kali melakukan penyelamatan.
Persaingan semakin ketat di babak ketiga. Meskipun tim Jawa Barat sempat beberapa kali kehilangan bola namun mereka mampu menyusul dan menyamakan kedudukan dengan skor 8-8.
Memasuki babak keempat, tim DKI Jakarta mulai tampil agresif, sementara tim Jawa Barat tampak kehilangan ritme permainannya. Beberapa kali peluang diciptakan, namun sayang tembakannya masih selalu tak tepat sasaran.
Jawa Barat cukup memberikan serangan bertubi-tubi namun pertahanan kuat DKI Jakarta masih belum mampu mengantarkan Jabar unggul. Melalui serangan cepatnya, DKI Jakarta berhasil menambah tiga poin untuk menutup kemenangan dengan skor 14-10.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019