Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia menguat dengan lebih dari satu dolar di perdagangan Asia, Selasa, sehingga melanjutkan penguatannya Senin malam akibat meningkatnya ekspektasi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mengumumkan rencananya memangkas produksinya pada pertemuan pekan ini, para dealer menyatakan. Kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman November naik 1,36 dolar menjadi 75,61 dolar per barel dari penutupan di Amerika Serikat Senin pada posisi 74,25 dolar AS per barel. Kontrak tersebut naik 2,40 dolar pada penutupan Senin. Sementara minyak mentah Brent Laut Utara untuk penyerahan Desember naik 1,18 dolar menjadi 73,21 dolar. Pada penutupan Senin 2,43 dolar lebih tinggi pada posisi 72,03 dolar per barel. Harga minyak mentah turun lebih dari 50 persen dari rekor tinggi yang dicapai pada Juli lalu di atas 147 dolar per barel, sehingga memicu munculnya seruan dari negara-negara anggota utama OPEC agar kartel tersebut memangkas produksi pada saat mereka mengadakan pertemuan pada Jumat mendatang di Wina. Utusan Iran untuk OPEC, Senin, menyampaikan gagasan bahwa kartel tersebut mungkin menyepakati pada pertemuan pekan ini untuk memangkas produksi secara bertahap, kantor berita Iran, IRNA melaporkan. "Perbedaan angka (untuk besaran penurunan) tengah dibicarakan di antara negara anggota OPEC," kata Mohammad Ali Khatibi, seraya menambahkan bahwa perkiraan pengurangan berkisar antara satu hingga tiga juta barel per hari. Harga minyak mentah melemah di bawah 70 dolar, didorong oleh prospek suram turunnya permintaan minyak akibat melemahnya ekonomi global yang berasal dari krisis finansial dunia. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008