Kupang (ANTARA) - Ratusan pelajar pada sejumlah sekolah dasar di Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diliburkan akibat sekolah mereka ditutup oleh oknum kelompok warga setempat.
Kepala Sekolah SDI Kelapa Tiga, Damianus Beda, ketika dihubungi dari Kupang, Selasa, menyatakan khusus di sekolahnya ada 67 siswa terpaksa diliburkan karena sekolah mengalami protes warga pada Senin (16/12) kemarin.
Dia mengatakan, selain SDI Kelapa Tiga, tiga sekolah dasar lain juga ditutup dan terpaksa meliburkan muridnya, di antaranya SDN Aran, SDI Sagu, dan SDN Sagu, sehingga jumlah keseluruhan ada ratusan pelajar yang diliburkan sekolahnya.
Baca juga: Polres Flores Timur kerahkan personel BKO ke Sagu
Damianus mengaku prihatin dengan kondisi tersebut, namun para pelajar terpaksa diliburkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan protes warga setempat.
Damianus mengaku belum mengetahui pasti kapan sekolah yang dipimpinnya beroperasi kembali secara normal karena masih menunggu penyelesaian masalahnya.
“Saya sudah koordinasi dengan koordinator pengawas juga terkait persoalan ini. Selanjutnya kami tunggu penyelesaian dari pihak yang berwenang, kami berharap masalah ini bisa segera dituntaskan secara baik,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah oknum warga Desa Sagu menutup fasilitas umum di antaranya,beberapa sekolah dasar, puskesmas, dan kantor desa setempat pada Senin (16/12).
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Flores Timur AKBP Deny Abrahams mengatakan, penutupan sejumlah fasilitas umum itu berkaitan dengan adanya tuntutan dari oknum warga yang dipanggil Bapak Kamba terkait masalah pilkades.
Bapak Kamba, lanjut dia, bersama sejumlah anggota kelompoknya meminta agar pelantikan kepala desa terpilih di Sagu tidak dilaksanakan karena pelaksanaannya dinilai ada kecurangan.
“Mereka protes karena menurut mereka ada terjadi kecurangan yang dilakukan penyelenggara saat pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu,” katanya lagi.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019