Sanur (ANTARA News) - Tim sepaktakraw putri Indonesia yang tampil di bawah teriknya matahari pantai Sanur, kalah dari tim Thailand dengan angka 0-2 (11-21, dan 13-21) dalam Asian Beach Games (ABG) I di Bali, Selasa. Dengan kekalahan pada pertandingan terakhir nomor tim itu, pasukan Merah Putih mendapat medali perak, sedang medali emas diraih tim asal Thailand. Pada pertandingan pertama, kendati memberikan perlawanan sengit dan pantang menyerah, regu Indonesia putri yang diperkuat Rikewati, Asmira, Asmawati dan Lena akhirnya menyerah pada ketangguhan tim Thailand yang mengalahkan mereka dengan skor 11-21. Regu pertama Thailand yang diperkuat Piyapan Tunjai, Tidawan Daosakul, Nittaya Boonjuang dan Areerat Takan tampil prima dengan terus memberikan serangan sengit di depan net. Keuletan pemain Thailand membuat anak asuh pelatih sepaktakraw putri Sandriana, kedodoran pada saat-saat terakhir sehingga kalah 11-21. Adapun regu kedua Indonesia dengan materi pemain: Devisari, Nur Qodri, Megawati dan Fitri juga tidak memberikan balasan pada tim Thailand. Ketangkasannya tim asuhan pelatih Supagit Janti itu, berhasil menutup pertandingan dengan angka 21-13. "Saya mengakui dua regu nasional Indonesia mempunyai mental tanding yang bagus dengan mendapat dukungan penuh dari publiknya. Namun, kami sudah mempelajari semua itu dan pemain bisa tampil maksimal untuk memetik kemenangan dua set," ujar pelatih Kepala Thailand, Sannok Jurunee. Sementara manajer tim takraw Indonesia, Tirowali mengakui ketangguhan dua tim Thailand yang didukung fisik dan teknik memadai. Bahkan mereka tampil lebih agresif dan cerdik untuk mengelabui lawan sehingga membuat pemain nasional Indonesia kewalahan menahan serangan. "Kekalahan tim putri dapat dipetik hikmahnya saat tampil pada nomor regu. Dengan harapan regu putra maupun putri mampu menyuguhkan medali emas bagi Indonesia di ABG yang pertama ini," katanya. Peraih medali peruggu nomor tim putri diraih tim Korsel dan Vietnam yang kalah atas lawan-lawannya pada pertandingan semifinal. (*)
Copyright © ANTARA 2008